Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spesifikasi Tank Amfibi PT 76 Buatan Rusia, Kendaraan Tempur "Senior" Marinir TNI AL

Kompas.com - 06/03/2022, 12:00 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Korps Marinir TNI Angkatan Laut memiliki kendaraan tempur andalan bernama tank amfibi PT-76.

PT-76 merupakan tank amfibi ringan atau light amphibious tank buatan Rusia.

Tank amfibi PT-76 telah digunakan korps Marinir TNI AL pada berbagai operasi, mulai dari Operasi Dwikora hingga Operasi Seroja di Timor Timur.

Baca juga: Spesifikasi Tank Amfibi BMP-3F Buatan Rusia, Kendaraan Tempur Tercanggih Korps Marinir TNI AL

Lantas, seperti apa spesifikasi tank amfibi PT-76?

Spesifikasi tank PT-76

Dilansir dari Army Technology, Tank Plavayushchiy Rusia atau PT-76 adalah tank amfibi ringan yang dikembangkan pada awal 1950-an.

Disebutkan, tank amfibi PT-76 dapat mengangkut tiga personel.

Tank amfibi PT-76 memiliki bobot 14, 6 ton, panjang 6,91 meter, lebar 3,15 meter, dan tinggi 2,32 meter.

Dengan kekuatan 240 tenaga kuda, tank amfibi PT-76 mampu melaju dengan kecepatan 44 kilometer per jam di jalan. Saat berada di air 10,2 kilometer per jam.

Tank amfibi PT-76 dibekali persenjataan utama meriam stabil D-56TM 76,2 mm dengan 40 peluru.

Terdapat pula persenjataan sekunder berupa senapan mesin koaksial SGMT 7,62 mm dengan 1.000 peluru.

Baca juga: Spesifikasi Pesawat KT-1 Wong Bee: Buatan Korsel, Bagian dari Jupiter Aerobatic Team TNI AU

Lambung baja tank PT-76 yang dilas

Sekitar 12.000 tank PT-76 diproduksi untuk pasar domestik dan ekspor dari tahun 1958-1967.

Sekitar 2.000 kendaraan di ekspor ke berbagai negara. antara lain Vietnam, Indonesia, Korea Utara, India, Hungaria, Mesir, Afghanistan, Kuba, dan China.

Tank amfibi PT-76 memiliki lambung baja yang dilas dengan tiga kompartemen. Pengemudi duduk di kompartemen depan dan memiliki penutup palka satu bagian.

Tank ini memiliki menara baja yang dilas dengan tempat duduk untuk komandan di sebelah kiri dan pemuat di sebelah kanan.

Tank PT-76 memiliki pelindung setebal 15 mm yang terbuat dari baja. Penutup palka berbentuk oval dipasang di menara tank dengan kunci vertikal.

Sebuah kubah melingkar pada palka ganda memungkinkan penggunaan perangkat observasi. Pintu darurat juga disediakan di bawah kursi pengemudi untuk pintu keluar kru.

Baca juga: Spesifikasi Helikopter Super Puma Produk PT DI, Bisa Mendarat Daurat di Atas Air

Mesin dan jangkauan tank PT-76

Tank PT-76 memiliki roda karet berlubang untuk daya apung dan sistem suspensi batang torsi. Roda pertama dan terakhir dilengkapi dengan peredam kejut hidrolik.

Tank amfibi PT-76 dibekali oleh mesin diesel 4-tak, berpendingin air, dan 6 silinder segaris.

Dengan kapasitas bahan bakar 250 liter, jangkauan maksimal tank PT-76, yakni 400 kilometer.

Pada bagian belakang tersedia ruang untuk tangki bahan bakar eksternal yang meningkatkan jangkauannya menjadi 510 kilometer.

Tank amfibi PT-76 masuk jajaran TNI AL pada 1964, dan telah digunakan pada berbagai operasi.

Mulai dari Operasi Dwikora di Kalimantan (1964-1965), Operasi Seroja di Timor Timur (1975-1979), hingga operasi pemulihan keamanan di Aceh (2002-2005).

Baca juga: Spesifikasi Pelontar Granat Garapan Pindad, Berdaya Jangkau hingga 350 Meter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com