Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

37 Balita Meninggal akibat Covid-19, Bagaimana Melindungi Balita agar Tak Terinfeksi?

Kompas.com - 23/02/2022, 19:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 1-5 tahun di Indonesia belum disediakan. Hal itu karena belum ada produsen vaksin yang mempublikasikan penelitian vaksin Covid-19 untuk balita. 

"Selama ini pihak produsen vaksin yang melakukan uji coba klinisnya ya," kata Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, Rabu (23/2/2022).

Sementara hingga saat ini Nadia menyebutkan belum ada produsen vaksin yang mempublikasikan hasil uji klinis penggunaan vaksin Covid-19 pada usia balita.

"Kita tunggu saja sampai selesainya uji klinis dan publikasinya," ujar Nadia.

Baca juga: IDAI Ungkap Kasus Covid-19 pada Anak di Indonesia Meningkat 1.000 Persen

Kasus Covid-19 dan kematian pada balita

Dikutip dari Kontan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan Indonesia mengalami lonjakan kasus Covid-19 karena varian baru virus corona Omicron.

Kemenkes mencatat sudah ada 1.090 pasien meninggal di masa varian Omicron mendominasi kasus Covid-19 di Indonesia hingga 13 Februari 2022.

Dari data 1.090 pasien Covid-19 yang meninggal hingga 13 Februari 2022 berikut rinciannya:

  • 68 persen di antaranya belum divaksinasi lengkap,
  • 76 persen usianya lebih dari 45 tahun,
  • 49 persen masuk golongan lanjut usia,
  • 48 persen memiliki komorbid.
  • 3 persen korban meninggal (37 orang) adalah anak usia 1-5 tahun. 

Covid-19 pada anak meningkat 10 kali lipat

Selain itu, Satgas Covid-19 juga menyebut saat ini terjadi peningkatan kasus infeksi pada kelompok anak-anak.

"Sejak akhir Januari hingga pertengahan Februari 2022, penularan Covid-19 pada anak tercatat meningkat lebih 10 kali lipat," ungkap Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, dr. Alexander Ginting (19/2/2022).

Bahkan berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia, kenaikan kasus Covid-19 pada anak tercatat mencapai 1.000 persen sejak pekan terakhir Januari hingga pertengahan Februari 2022. 

Baca juga: Kenali, Ini Gejala Omicron pada Anak dan Orang Dewasa

Meningkat 1.000 persen

Dikutip dari Kompas.com, kasus infeksi Covid-19 pada anak-anak di Indonesia dilaporkan meningkat 1.000 persen dari bulan Januari ke Februari 2022.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso dalam konferensi pers Launching Buku Pedoman Tatalaksana Covid-19 Edisi 4, Rabu (9/2/2022).

"Jadi kalau dari Januari (ke Februari) naik 10 kali lipat atau 1.00 persen lebih. Kalau dari pekan kemarin naik 300 persen," kata Piprim.

IDAI mencatat data kasus Covid-19 pada anak-anak per 7 Februari 2022, meningkat 1.000 persen atau 10 kali lipat daripada kasus di Januari 2022.

Kasus Covid-19 anak tercatat sebanyak 676 kasus pada 24 Januari 2022. Kasus konfirmasi positif Covid-19 pada anak ini terus mengalami tren naik yang cukup tajam.

Data per 31 Januari 2022, konfirmasi positif Covid-19 pada anak di Indonesia menjadi 2.775 kasus dan meningkat signifikan lagi sampai pada 7 Februari 2022 yang sudah mencapai 7.190 kasus Covid-19 pada anak.

"Artinya naiknya berapa kali? 300 persen ya laporan (kasus Covid-19 pada anak di Indonesia) dari teman-teman (IDAI) di cabang, kenaikannya 300 persen dari sebelumnya (31 Januari 2022)," kata dia.

 "Kalau dibanding Januari 676 kasus, menjadi 7.990 kasus (7 Februari) itu berarti (kasus Covid-19 pada anak di Indonesia) sudah 1.000 persen lebih atau 10 kali lipat lebih," tambahnya.

Baca juga: Kenapa Terjadi Fenomena Hujan Es di Indonesia? Berikut Penjelasannya

Bagaimana melindungi balita dari Covid-19?

Mengingat balita usia 0-5 tahun belum bisa mendapatkan vaksin, maka anak usia balita perlu dicegah agar tidak terinfeksi Covid-19. 

Berikut ini adalah sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk melindungi bayi dan balita dari paparan Covid-19:

1. Semua orang di rumah yang memungkinkan mendapat vaksin, baik dosis primer, maupun dosis tambahan, harus segera mendapatkannya;

2. Hindari orang yang sedang sakit;

3. Cuci tangan dengan baik dan sering, terutama ketika akan menyentuh atau menggendong balita atau bayi, termasuk menyiapkan makanan bagi mereka

4. Bersihkan permukaan dan benda yang sering disentuh orang menggunakan desinfektan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

BMKG Deteksi Kemunculan Bibit Siklon Tropis 93W, Apa Dampaknya?

BMKG Deteksi Kemunculan Bibit Siklon Tropis 93W, Apa Dampaknya?

Tren
Penyebab Anjing Peliharaan Tidur Berlebihan, Kapan Anda Perlu Khawatir?

Penyebab Anjing Peliharaan Tidur Berlebihan, Kapan Anda Perlu Khawatir?

Tren
Apa Itu Turbulensi? Ini Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya pada Pesawat

Apa Itu Turbulensi? Ini Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya pada Pesawat

Tren
Harga dan Cara Beli Tiket Fanmeeting Byeon Wooseok di Jakarta

Harga dan Cara Beli Tiket Fanmeeting Byeon Wooseok di Jakarta

Tren
Soal Kasus Fat Cat di China, Polisi Sebut Mantan Pacar Tidak Bersalah

Soal Kasus Fat Cat di China, Polisi Sebut Mantan Pacar Tidak Bersalah

Tren
Meteor Biru Melintasi Langit Spanyol dan Portugal, Ini Penjelasan Badan Antariksa Eropa

Meteor Biru Melintasi Langit Spanyol dan Portugal, Ini Penjelasan Badan Antariksa Eropa

Tren
7 Orang Dekat SYL yang Disebut Dapat Duit dari Kementan

7 Orang Dekat SYL yang Disebut Dapat Duit dari Kementan

Tren
Penjelasan TNI AL soal Lettu Eko Disebut Akhiri Hidup karena Judi

Penjelasan TNI AL soal Lettu Eko Disebut Akhiri Hidup karena Judi

Tren
Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Tren
Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Tren
Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Tren
Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal-usul Kehidupan di Bumi

Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal-usul Kehidupan di Bumi

Tren
3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com