Sinovac merupakan vaksin homolog atau diberikan kepada penerima vaksin primer dosis pertama dan kedua Sinovac.
Disuntikkan sebanyak satu dosis booster dengan waktu minimal setelah 6 bulan setelah vaksinasi kedua.
Efek sampingnya, yakni terjadinya reaksi nyeri di lokasi suntikan dengan tingkat keparahan grade satu atau dua.
Baca juga: Apakah Kasus Pertama Omicron di Indonesia Merupakan Transmisi Lokal?
Vaksin Comirnaty dari Pfizer diberikan sebagai dosis lanjutan sebagai homolog dan heterolog.
Untuk penerima vaksin Pfizer pada vaksinasi primer lengkap Pfizer maka akan diberikan sebanyak satu dosis setelah 6 bulan dari waktu vaksinasi dosis kedua.
Sementara untuk heterolog, vaksin Pfizer dapat diberikan untuk vaksin primer Sinovac dan AstraZeneca, dengan dosis setengah.
Efek sampingnya sebagai berikut:
Baca juga: Saat WHO dan UNICEF Desak Indonesia Segera Gelar Sekolah Tatap Muka...
Vaksin AstraZeneca diberikan sebagai dosis lanjutan sebagai homolog dan heterolog.
Untuk penerima vaksin AstaZeneca pada vaksinasi primer lengkap AstaZeneca maka akan diberikan sebanyak satu dosis setelah 6 bulan dari waktu vaksinasi dosis kedua.
Sementara itu, untuk heterolog, vaksin AstraZeneca dapat diberikan untuk vaksin primer Sinovac dan Pfizer, dengan dosis setengah.
Efek sampingya sebagai berikut:
Baca juga: Kenali Perbedaan Gejala Omicron dengan Flu Biasa, Apa Saja?
Vaksin Moderna diberikan sebagai dosis lanjutan sebagai homolog dan heterolog.