Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] Video Viral Isi Token PLN Rp 50.000 yang Didapat 3600

Kompas.com - 14/02/2022, 05:35 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah pemberitaan menghiasi laman Tren sepanjang Minggu (13/2/2022).

Video viral warganet yang mengaku mengisi token listrik Rp 50.000 hanya dapat 3600 mendominasi pemberitaan.

Pihak PLN memberikan penjelasan terkait unggahan viral tersebut.

Selain itu, informasi terkait makanan yang mempercepat penyembuhan pasien Covid-19, sejarah Perjanjian Giyanti dan spesifikasi KRI Golok-688 juga menarik perhatian publik.

Berikut berita terpopuler di laman Tren sepanjang Minggu (13/2/2022) hingga Senin (14/2/2022) pagi:

1. Video viral beli token Rp 50.000 dapat 3600

Sebuah unggahan warganet yang memprotes kejadian beli token listrik PLN Rp 50.000 tapi yang didapat 3600 viral di media sosial TikTok dan Instagram.

Unggahan tersebut kini disukai lebih dari 15.100 pengguna dan mendapat lebih dari 16.100 komentar. Beragam komentar muncul terkait unggahan itu.

Pihak PLN menjelaskan, bahwa angka yang terdapat di kWh meter besarannya bukan rupiah, melainkan kWh (kilowatt hour).

Sehingga pembelian token oleh pelanggan akan dikonversikan ke dalam kWh sesuai Tarif Tenaga Listrik yang berlaku.

Selengkapnya dapat disimak di sini: 

Viral, Video Isi Token PLN Rp 50.000 yang Didapat 3600, Begini Penjelasannya

 

2. Makanan yang mempercepat penyembuhan Covid-19

Makanan dan minuman mengambil peranan penting bagi masa penyembuhan infeksi Covid-19.

Sebab sistem imun terdiri dari organ, sel dan senyawa tubuh yang bekerjasama menyerang infeksi di dalam tubuh.

Selama infeksi terjadi, protein akan ditarik dari dalam otot dan dirombak menjadi asam amino.

Selengkapnya makanan yang baik dalam penyembuhan Covid-19:

Catat, Makanan yang Bisa Mempercepat Penyembuhan Covid-19

3. Sejarah dan isi Perjanjian Giyanti

Perjanjian Giyanti adalah sebuah perjanjian antara VOC, pihak Kerajaan Mataram yang diwakili oleh Pakubuwana III dan Pangeran Mangkubumi pada 13 Februari 1755.

Isi Perjanjian Giyanti yang ditandatangani di Dukuh Kerten, Desa Jantiharo, Karanganyar, Jawa Tengah salah satunya membagi kekuasaan Mataram kepada Pakubuwana III dan Pangeran Mangkubumi.

Sehingga sejak saat itu Kerajaan Mataram terpecah menjadi Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta.

Selengkapnya dapat disimak di sini: 

Sejarah dan Isi Perjanjian Giyanti 13 Februari 1755, Siasat Licik VOC Memecah Mataram

 

4. Spesfikasi KRI Golok-688

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) memiliki alat utama sistem persenjataan (alutsista) terbaru, yakni Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Golok-688.

Dilansir dari tnial.mil.id, kehadiran KRI Golok-688 produksi PT Lundin Industry Invest itu semakin menambah kekuatan kapal tempur (striking force) TNI AL.

KRI Golok-688 diresmikan dalam acara shipnaming dan launching oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono di Galangan PT Lundin Industry Invest, Banyuwangi, 21 Agustus 2021.

KRI Golok-688 termasuk dalam jenis Kapal Cepat Rudal (KCR) Trimaran yang akan menjadi manifestasi penting dari pemenuhan kebutuhan alutsista TNI AL.

Selengkapnya dapat disimak di sini: 

Spesifikasi KRI Golok-688, Kapal Cepat Rudal TNI AL yang Miliki Daya Hancur Besar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com