Berdiskusi dengan orang yang lebih berpengalaman untuk menentukan jurusan kuliah juga diperlukan. Calon peserta SNMPTN bisa mengonsultasikan keinginan mereka kepada orang tua, guru, atau orang terdekat yang sudah memiliki pengalaman di bidang tersebut.
Dengan melakukan diskusi, calon peserta akan memperoleh banyak perspektif dari berbagai sudut pandang. Ragam perspektif tersebut akan memberikan ilmu dan pengetahuan baru yang berguna untuk menentukan jurusan kuliah.
Kendati demikian, berdiskusi kepada orang tua mengenai biaya kuliah juga sebaiknya dilakukan. Hal tersebut lantaran jurusan juga menentukan biaya kuliah. Misalnya saja, biaya kuliah jurusan Kedokteran berbeda dengan jurusan kuliah Ilmu Ekonomi.
Bahkan di beberapa jurusan, seperti Kedokteran, Teknik, atau Desain sering mengadakan praktik yang mengharuskan mahasiswa membeli peralatan atau membayar biaya praktik.
Baca juga: Biaya Kuliah di ITB
Calon peserta SNMPTN sebaiknya melakukan riset kecil untuk mengetahui jurusan yang didambakan. Riset tersebut bisa dimulai dengan mengenal jurusan yang sesuai minat dan bakat calon peserta SNMPTN.
Kemudian, ketahui Perguruan Tinggi mana saja yang membuka jurusan tersebut. Sebab, bisa jadi jurusan yang diidamkan itu terbuka di beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia.
Ketika melakukan riset Perguruan Tinggi, calon peserta SNMPTN perlu mengetahui akreditasi Perguruan Tinggi dan akreditasi jurusan, fasilitas lengkap, dan pengajar yang profesional.
Selain itu, calon peserta SNMPTN juga sebaikanya melalukan riset yang meliputi, bidang ilmu jurusan yang diminati, prospek kerja, dan jaringan serta rekam alumni dari jurusan tersebut.
Baca juga: 10 Jurusan Kuliah dengan Prospek Gaji Besar di Indonesia
Menentukan jurusan kuliah juga perlu diikuti dengan rasa tanggung jawab. Sikap tanggung jawab itu bisa diimplementasikan dengan rasa sungguh-sungguh ketika menentukan dan menjalani jurusan kuliah yang diinginkan.
Selain itu, sikap tanggung jawab dalam menentukan jurusan kuliah juga bisa dimulai dengan tidak ikut-ikutan teman.