Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Layanan Telemedisin Dikeluhkan Lambat, Ini Respons Kemenkes

Kompas.com - 04/02/2022, 11:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah membuat layanan telemedisin untuk pasien Covid-19 varian Omicron, khususnya yang tidak bergejala atau gejala ringan.

Telemedisin memudahkan pasien untuk terhubung dengan dokter dan mendapatkan obat tanpa keluar rumah.

Sayangnya, tidak semua layanan telemedisin dapat berjalan lancar. Ada yang mengeluhkan belum mendapat respons dari layanan telemedisin.

"2 keluarga adik saya positive. 1 dirawat di RS. Satu keluarga lagi suami, istri dan 2 anaknya yg umur 12 dan 2 bulan juga positive. Dari sang ayah yg kerja. Diisolasi di rmh Di Griya Indah Serpong. Belum mendapatkan obat apapu dan sudah menghub telemedicine dan telekonsultasi tapi tidak ad respon. Tidak ad jawaban. Mohon tindakan lebih lanjut.." tulis salah satu warganet di unggahan @kemenkes_ri.

Bagaimana tanggapan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes)?

Baca juga: Pasien Isoman Bisa Akses Telemedisin dan Paket Obat Gratis dari Kemenkes, Begini Alurnya

Penjelasan Kemenkes

Menanggapi keluhan tersebut, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyebut, lamanya respons dimungkinkan akibat banyaknya pasien yang mengakses layanan yang sama.

"Biasanya karena jumlah yang sangat banyak saat ini," kata Nadia, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (4/2/2022).

Diketahui, jumlah kasus infeksi virus corona beberapa waktu terakhir memang tengah mengalami lonjakan cukup signifikan.

Terakhir, pada Kamis (3/2/2022), dilaporkan ada lebih dari 27.000 kasus infeksi baru di mana sebagian besar disebut bergejala ringan atau tanpa gejala.

Untuk itu, Nadia meminta masyarakat untuk menunggu. "Ditunggu ya! Ada call centre 1500567," ujarnya.

Demi memperbaiki kualitas pelayanan di tengah kasus yang terus meningkat, pihaknya juga terus melakukan penyesuaian.

"Saat ini jadi sedang dilakukan penyesuaian, percepatan penanganan," ungkap Nadia.

Nadia pun meyakinkan masyarakat bahwa semua permintaan layana telemedisin yang masuk akan direspons.

"Iya (semua pasti akan direspons)," tuturnya.

Baca juga: Panduan Telemedisin untuk Pasien Isoman: Syarat dan Cara Penggunaan

Layanan telemedisin

Sebelumnya, pemerintah mengumumkan layanan telemedisin bagi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Studi Baru: Gangguan Otak Jadi Lebih Buruk di Perubahan Iklim Ekstrem

Studi Baru: Gangguan Otak Jadi Lebih Buruk di Perubahan Iklim Ekstrem

Tren
Blunder Kemendikbud Ristek Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Dinilai Melukai Rakyat

Blunder Kemendikbud Ristek Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Dinilai Melukai Rakyat

Tren
Kisah Godzilla, Monyet Thailand yang Mati akibat Makan 'Junk Food'

Kisah Godzilla, Monyet Thailand yang Mati akibat Makan "Junk Food"

Tren
Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

Tren
5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

Tren
Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com