Strategi pemerintah dalam menghadapi gelombang Omicron sedikit berbeda dengan menghadapi gelombang varian Delta.
Varian Delta memiliki tingkat keparahan yang tinggi sehingga pemerintah harus mempersiapkan rumah sakit dengan banyak tempat tidur.
Sedangkan varian Omicron, yang tinggi adalah penularannya, keparahannya rendah.
"Sebagian besar kasus Omicron adalah OTG atau asimtomatik atau gejala sakitnya ringan. Jadi hanya gejala pilek, batuk, atau demam yang sebenarnya bisa sembuh tanpa perlu dibawa ke rumah sakit," ucap Budi.
Pemerintah menyiapkan tempat tidur perawatan di rumah sakit sebanyak 70.641. Kapasitas tempat tidur secara nasional berjumlah 120.000 hingga 130.000.
Baca juga: Cara Dapatkan Layanan Telekonsultasi dan Paket Obat Gratis untuk Pasien Isoman Covid-19 Omicron
Hingga 26 Januari 2022, total pasien yang terkonfirmasi Omicron berjumlah 1.988.
Total pasien pernah dirawat sejak awal kasus Omicron pada Desember 2021 sebanyak 854 pasien dengan rincian pasien asimtomatik 461, gejala jaringan 334 pasien, dan gejala sedang hingga berat 59 pasien.
Ia berpesan kepada masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati. Utamanya selalu memakai masker, hindari kerumunan karena penularan akan semakin tinggi.
"Kalau bisa kerja di rumah, di rumah saja, tidak usah pergi ke mana-mana karena risiko tertularnya sedang tinggi," kata Budi.
Namun, apabila tertular Omicron, tidak perlu panik. Segera lakukan isoman dan minum vitamin. Minum obat jika muncul gejala ringan.
"Yang perlu ke rumah sakit kalau ada lansia atau komorbid-nya banyak, itu ke rumah sakit. Dan cepat-cepatlah divaksin untuk memperkuat daya tahan tubuh dalam menghadapi varian baru," tuturnya.
Baca juga: WHO: Omicron Terdeteksi di 171 Negara dan Lampaui Varian Delta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.