Namun, karena akan terjadi di sisi jauh bulan, dampaknya tidak akan terlihat dari Bumi.
Massa pendorong bagian ini dalam kondisi kosong adalah sekitar 4 ton, dengan kecepatan 2,58 km/detik atau 5.700 m/jam atau 9.290 km/jam.
Data-data ini dapat membantu mengetahui berapa ukuran kawah yang nantinya akan terbentuk.
Mengomentari kemungkinan tabrakan ini, seorang ahli menyebutnya bukan sebagai hal yang besar.
"Ini menarik, tapi bukan masalah besar," demikian kata astronom dan pelacak satelit dari Harvard- Smithsonian Center for Astrophysics di Cambridge, Massachusetts, Jonathan McDowell.
Baca juga: Roket Elon Musk SpaceX Akan Tabrak Bulan Setelah 7 Tahun Jadi Sampah Luar Angkasa
Jika nanti benar terjadi, tabrakan roket ke bulan ini bukan kejadian yang pertama.
Banyak pesawat ruang angkasa telah menabrak bulan secara tidak sengaja selama bertahun-tahun.
Pada 2019, wahana Beresheet milik Israel dan Chandrayaan 2, keduanya jatuh saat mencoba mendarat di Bulan.
Contoh lain, NASA pernah mengarahkan pelepasan bagian atas beberapa roket Saturn V ke Bulan selama program Apollo.
Pada 2009, bagian tersebut dengan sengaja menabrakkan bagian atas roket ke sebuah kawah di kutub selatan Bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.