Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Roket SpaceX Elon Musk Bakal Tabrak Bulan, Ini Dampak yang Bisa Terjadi

KOMPAS.com - Roket SpaceX yang diluncurkan oleh perusahaan milik Elon Musk diperkirakan akan menabrak permukaan Bulan pada 4 Maret 2022.

Melansir Space.com, Kamis (27/1/2022), pelacak satelit telah mendapati bagian atas roket SpaceX Falcon 9 yang diluncurkan Februari 2015 itu akan menabrak Bulan.

Waktu perkiraan tabrakan pada 4 Maret 2022, lebih cepat dari proyeksi sebelumnya, yakni pada 2025.

Sebelumnya, perusahaan milik Elon Musk memang menyediakan sistem pendaratan untuk pendaratan kru pertama dari program eksplorasi bulan Artemis NASA.

SpaceX Falcon 9 meluncurkan Deep Space Climate Observatory (DSCOVR), yang berfungsi untuk mempelajari Bumi dan cuaca luar angkasa.

Ini merupakan kerja sama dengan Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS dan NASA.

Penyebab roket SpaceX akan menabrak bulan

SpaceX biasanya membuang bagian atas roket setelah peluncuran dan mengirimkannya kembali ke atmosfer Bumi.

Namun, hal tersebut belum dilakukan pada saat peluncuran DSCOVR.

Pelepasan bagian atas ini baru dilakukan ketika roket sudah berada di titik yang sangat tinggi.

Hal itu menyebabkan bagian roket itu tak memiliki bahan bakar yang cukup untuk kembali ke Bumi.

Bagian roket itu terhitung sudah berada di orbit Bumi-Bulan selama hampir 7 tahun sejak waktu diluncurkan dan saat ini waktunya hampir habis.

Diperkirakan bagian atas roket itu akan menghatam Bulan pada 4 Maret 2022 pukul 07.25 EST (1225 GMT).

Tabrakan akan terjadi di sisi jauh Bulan, sekitar 4,93 derajat LU dan 233,20 derajat BT Bulan.

Namun prediksi ini masih bisa meleset, sehingga masih dilakukan penyempurnaan perhitungan dengan melibatkan lebih banyak data.

Dampak tabrakan roket SpaceX ke Bulan

Tabrakan roket SpaceX ini diperkirakan akan menghasilkan kawah baru di Bulan.

Namun, karena akan terjadi di sisi jauh bulan, dampaknya tidak akan terlihat dari Bumi.

Massa pendorong bagian ini dalam kondisi kosong adalah sekitar 4 ton, dengan kecepatan 2,58 km/detik atau 5.700 m/jam atau 9.290 km/jam.

Data-data ini dapat membantu mengetahui berapa ukuran kawah yang nantinya akan terbentuk.

Mengomentari kemungkinan tabrakan ini, seorang ahli menyebutnya bukan sebagai hal yang besar.

"Ini menarik, tapi bukan masalah besar," demikian kata astronom dan pelacak satelit dari Harvard- Smithsonian Center for Astrophysics di Cambridge, Massachusetts, Jonathan McDowell.

Bukan kejadian pertama

Jika nanti benar terjadi, tabrakan roket ke bulan ini bukan kejadian yang pertama.

Banyak pesawat ruang angkasa telah menabrak bulan secara tidak sengaja selama bertahun-tahun.

Pada 2019, wahana Beresheet milik Israel dan Chandrayaan 2, keduanya jatuh saat mencoba mendarat di Bulan.

Contoh lain, NASA pernah mengarahkan pelepasan bagian atas beberapa roket Saturn V ke Bulan selama program Apollo.

Pada 2009, bagian tersebut dengan sengaja menabrakkan bagian atas roket ke sebuah kawah di kutub selatan Bulan.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/01/28/153156265/roket-spacex-elon-musk-bakal-tabrak-bulan-ini-dampak-yang-bisa-terjadi

Terkini Lainnya

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

Tren
Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Tren
Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke