Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roket SpaceX Elon Musk Bakal Tabrak Bulan, Ini Dampak yang Bisa Terjadi

Kompas.com - 28/01/2022, 15:31 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Roket SpaceX yang diluncurkan oleh perusahaan milik Elon Musk diperkirakan akan menabrak permukaan Bulan pada 4 Maret 2022.

Melansir Space.com, Kamis (27/1/2022), pelacak satelit telah mendapati bagian atas roket SpaceX Falcon 9 yang diluncurkan Februari 2015 itu akan menabrak Bulan.

Waktu perkiraan tabrakan pada 4 Maret 2022, lebih cepat dari proyeksi sebelumnya, yakni pada 2025.

Sebelumnya, perusahaan milik Elon Musk memang menyediakan sistem pendaratan untuk pendaratan kru pertama dari program eksplorasi bulan Artemis NASA.

SpaceX Falcon 9 meluncurkan Deep Space Climate Observatory (DSCOVR), yang berfungsi untuk mempelajari Bumi dan cuaca luar angkasa.

Ini merupakan kerja sama dengan Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS dan NASA.

Baca juga: Fenomena Bulan Hitam Akan Muncul di AS Akhir Januari, Indonesia Mei 2022, Ini Dampaknya

Penyebab roket SpaceX akan menabrak bulan

SpaceX biasanya membuang bagian atas roket setelah peluncuran dan mengirimkannya kembali ke atmosfer Bumi.

Namun, hal tersebut belum dilakukan pada saat peluncuran DSCOVR.

Pelepasan bagian atas ini baru dilakukan ketika roket sudah berada di titik yang sangat tinggi.

Hal itu menyebabkan bagian roket itu tak memiliki bahan bakar yang cukup untuk kembali ke Bumi.

Bagian roket itu terhitung sudah berada di orbit Bumi-Bulan selama hampir 7 tahun sejak waktu diluncurkan dan saat ini waktunya hampir habis.

Diperkirakan bagian atas roket itu akan menghatam Bulan pada 4 Maret 2022 pukul 07.25 EST (1225 GMT).

Tabrakan akan terjadi di sisi jauh Bulan, sekitar 4,93 derajat LU dan 233,20 derajat BT Bulan.

Namun prediksi ini masih bisa meleset, sehingga masih dilakukan penyempurnaan perhitungan dengan melibatkan lebih banyak data.

Baca juga: Roket SpaceX Elon Musk Akan Tabrak dan Meledak di Bulan

Dampak tabrakan roket SpaceX ke Bulan

Tabrakan roket SpaceX ini diperkirakan akan menghasilkan kawah baru di Bulan.

Namun, karena akan terjadi di sisi jauh bulan, dampaknya tidak akan terlihat dari Bumi.

Massa pendorong bagian ini dalam kondisi kosong adalah sekitar 4 ton, dengan kecepatan 2,58 km/detik atau 5.700 m/jam atau 9.290 km/jam.

Data-data ini dapat membantu mengetahui berapa ukuran kawah yang nantinya akan terbentuk.

Mengomentari kemungkinan tabrakan ini, seorang ahli menyebutnya bukan sebagai hal yang besar.

"Ini menarik, tapi bukan masalah besar," demikian kata astronom dan pelacak satelit dari Harvard- Smithsonian Center for Astrophysics di Cambridge, Massachusetts, Jonathan McDowell.

Baca juga: Roket Elon Musk SpaceX Akan Tabrak Bulan Setelah 7 Tahun Jadi Sampah Luar Angkasa

Bukan kejadian pertama

Jika nanti benar terjadi, tabrakan roket ke bulan ini bukan kejadian yang pertama.

Banyak pesawat ruang angkasa telah menabrak bulan secara tidak sengaja selama bertahun-tahun.

Pada 2019, wahana Beresheet milik Israel dan Chandrayaan 2, keduanya jatuh saat mencoba mendarat di Bulan.

Contoh lain, NASA pernah mengarahkan pelepasan bagian atas beberapa roket Saturn V ke Bulan selama program Apollo.

Pada 2009, bagian tersebut dengan sengaja menabrakkan bagian atas roket ke sebuah kawah di kutub selatan Bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com