Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roket Elon Musk SpaceX Akan Tabrak Bulan Setelah 7 Tahun Jadi Sampah Luar Angkasa

Kompas.com - 27/01/2022, 06:45 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sebuah roket yang diluncurkan oleh perusahaan eksplorasi ruang angkasa Elon Musk akan menabrak bulan dan meledak.

Roket Falcon 9 tersebut diluncurkan pada 2015. Tetapi setelah menyelesaikan misinya, roket tidak memiliki cukup bahan bakar untuk kembali ke Bumi dan malah tetap berada di luar angkasa.

Baca juga: Toilet Kapsul Luar Angkasa Rusak, Ini Kondisi Astronot NASA di SpaceX

Astronom Jonathan McDowell mengatakan kepada BBC News bahwa itu akan menjadi tabrakan roket tak terkendali pertama yang diketahui dengan bulan.

Tapi efeknya akan kecil, katanya melansir BBC pada Kamis (27/1/2022).

Roket itu ditinggalkan di orbit tinggi tujuh tahun lalu, setelah menyelesaikan misi untuk mengirim satelit cuaca luar angkasa dalam perjalanan jutaan mil.

Itu adalah bagian dari program eksplorasi ruang angkasa Elon Musk SpaceX, sebuah perusahaan komersial yang pada akhirnya bertujuan untuk membuat manusia hidup di planet lain.

Sejak 2015 roket telah ditarik oleh gaya gravitasi yang berbeda dari bumi, bulan dan matahari, membuat jalurnya agak "kacau", jelas Prof McDowell dari Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian yang berbasis di AS.

"Sudah mati (roket) - hanya mengikuti hukum gravitasi."

Baca juga: Bumi Bisa Punya “Cincin” seperti Planet Saturnus gara-gara Sampah Luar Angkasa

Benda bumi itu bergabung dengan jutaan potongan sampah luar angkasa lainnya - mesin yang dibuang di luar angkasa setelah menyelesaikan misi tanpa energi yang cukup untuk kembali ke bumi.

"Selama beberapa dekade, mungkin ada 50 objek besar yang benar-benar hilang jejaknya. Ini mungkin terjadi beberapa kali sebelumnya, kami tidak menyadarinya. Ini akan menjadi kasus pertama yang dikonfirmasi," kata Prof McDowell.

Proyeksi pergerakan Falcon 9 diidentifikasi oleh jurnalis Eric Berger di situs luar angkasa Ars Technica dan oleh analis data Bill Gray di blognya.

Tabrakan itu akan terjadi pada 4 Maret ketika roket akan meledak saat melakukan kontak dengan bulan.

"Pada dasarnya ini adalah tangki logam kosong seberat empat ton, dengan mesin roket di bagian belakang. Jadi jika Anda membayangkan melemparkannya ke batu dengan kecepatan 5.000 mil per jam, itu tidak akan menyenangkan," kata Prof McDowell.

Ini akan meninggalkan kawah buatan kecil di permukaan bulan.

Baca juga: SpaceX Menangkan Kontrak NASA, Akan Jalankan Misi ke Bulan Jupiter

Bill Gray, yang menggunakan perangkat lunak untuk melacak objek antariksa dekat Bumi, memproyeksikan bahwa benda itu terbang dekat pada 5 Januari. Pada 4 Maret kemungkinan akan menghantam sisi jauh bulan, katanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Global
AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

Global
Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Global
Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Global
Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Global
Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Global
Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Global
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

Global
Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Global
Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Global
Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut di Malaysia, 10 Korban Tewas, Tak Ada yang Selamat

Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut di Malaysia, 10 Korban Tewas, Tak Ada yang Selamat

Global
Rishi Sunak Janjikan Paket Militer untuk Ukraina hingga Rp 10 Triliun

Rishi Sunak Janjikan Paket Militer untuk Ukraina hingga Rp 10 Triliun

Global
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com