Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Jelaskan Begini Kondisi Pasien Omicron di Indonesia

Kompas.com - 25/01/2022, 19:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus infeksi varian Omicron di Indonesia terus bertambah setiap harinya.

Terakhir, data per Senin (24/1/2022), Kementerian Kesehatan menyebut sudah ada 1.626 kasus Omicron yang terdeteksi di Indonesia.

Dari jumlah itu, hanya 20 di antaranya yang menjalani perawatan di rumah sakit. Demikian disebutkan dalam informasi di laman Sehat Negeriku, Senin (24/1/2022).

Mayoritas kasus, yakni sebanyak 1.019 kasus berasal dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Sisanya terjadi di tengah masyarakat atau transmisi lokal.

Baca juga: 6 Fakta Meninggalnya 2 Pasien Omicron di Indonesia, dari Gejala hingga Kronologi

2 pasien meninggal

Sejak pertama kali terdeteksi di Indonesia pada 16 Desember 2021, sudah ada 2 pasien infeksi Omicron yang meninggal dunia.

Namun, untuk saat ini kondisi para pasien Omicron disebut tidak banyak yang mengalami gejala berat.

"Iya, umumnya OTG dan gejala ringan," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi Selasa (25/1/2022).

Nadia juga menyebut terus meningkatnya kasus Omicron di Indonesia tidak diikuti dengan angka perawatan di rumah sakit.

"Belum ada peningkatan perawatan di RS," ujar dia.

Selain itu, ia menyampaikan saat ini kasus yang terjadi di dalam negeri masih didominasi oleh infeksi varian Delta, bukan Omicron.

"Masih varian Delta ya," jawabnya singkat.

Baca juga: Ditemukan di 40 Negara, Subvarian Omicron BA.2 Lebih Berbahaya?

Ringan tapi jangan disepelekan

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan agar semua pihak tidak menyepelekan varian Omicron, meskipun disebutkan menimbulkan gejala ringan.

Hal itu disampaikan oleh Pemimpin Teknis WHO untuk Covid-19 Dr. Maria Van Kerkhove dalam sesi tanya jawab di seri video Science in 5 yang diunggah Instagram WHO @who, Senin (24/1/2022).

Maria menyebut WHO telah mendapat banyak informasi mengenai varian Omicron yang dinilai tidak lebih membahayakan dari varian Delta.

Akan tetapi pihaknya mengingatkan, Omicron tetap virus yang berbahaya dan dapat membuat orang berakhir di rumah sakit atau bahkan meninggal. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com