Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Ada Bahaya Mengintip di Balik Brunch

Kompas.com - 20/01/2022, 09:00 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Brunch adalah gabungan breakfast dan lunch, yaitu menggabungkan makan pagi dan makan siang menjadi satu dan dilakukan di waktu menjelang tengah hari.

Biasanya brunch dilakukan sekitar pukul 9 hingga 11 siang. Menu yang digunakan adalah menu-menu yang tak terlalu ringan, juga tak terlalu berat.

"Ritual" brunch menjadi tren tersendiri. Di kalangan kantoran, brunch digunakan sebagai ajang mengisi energi sekaligus bertemu klien atau rekan kerja.

Karena menjadi populer, banyak kafe dan resto yang akhirnya menambahkan daftar menu brunch ke dalam buku menunya.

Apakah brunch baik bagi kesehatan? Apakah brunch tak merusak program penurunan berat badan?

Baca juga: Untuk Sarapan, Ini Tips Merebus Susu agar Tak Pecah dan Meluap

Efek brunch bagi tubuh

Mansi Belani, ahli gizi dari India, menjelaskan bahwa menu brunch adalah gabungan dari menu sarapan dan menu makan siang. 

"Menu brunch terdiri dari beberapa sajian khas sarapan dan beberapa sajian khas makan siang," begitu ujar Belani seperti dikutip dari India Times

Brunch sendiri berawal dari keengganan banyak orang untuk makan pagi. Bisa karena alasan susah bangun pagi atau tak ada cukup banyak waktu untuk duduk di meja makan di pagi hari.

Brunch bisa berpotensi menambah berat badan.Unsplash/Erick Palacio Brunch bisa berpotensi menambah berat badan.
Belani tak menyarankan siapapun untuk rutin melakukan brunch, karena efeknya bisa berpengaruh ke jarum timbangan.

"Mereka yang merutinkan brunch biasa mendapati tubuhnya naik beberapa kilogram. Makan menjelang tengah hari dalam kondisi perut kosong hanya akan membuat tubuh mengonsumsi terlalu banyak sajian, sehingga bisa menumpuk kalori terlalu banyak," jelas Belani.

Efek ini hampir sama dengan efek melewatkan sarapan dan langsung menuju makan siang. Karena perut kosong sedari malam, maka keinginan mengunyah makanan menjadi terlalu berlebihan.

Gabungan dari terlalu lama puasa dengan kebanyakan makan menjelang tengah hari bisa berpotensi menambah akumulasi lemak di dalam tubuh.

Otak sendiri membutuhkan energi dari glukosa untuk bekerja maksimal. Ketika kita menahan makan dan minum sedari malam hingga menjelang tengah hari, maka tubuh bisa berisiko mual, pusing, lelah dan nyeri di sekujur tubuh. 

Baca juga: 7 Kesalahan dalam Makan Pagi, Salah Satunya Bisa Menyebabkan Obesitas

Tips sehat brunch

Melansir Healthline, menu brunch seringnya menggoda selera makan. Namun sayang, menu ini tinggi kolesterol dan rendah nutrisi.

Jadi agar rutinitas brunch tak merusak tubuh atau program diet, sesuaikan menunya dengan kebutuhan harian tubuh.

Agar brunch tak menaikkan berat badan, jangan lupakan menu buah dan sayuran.Unsplash/Visual Stories Agar brunch tak menaikkan berat badan, jangan lupakan menu buah dan sayuran.
Jangan pernah melupakan buah dan sayuran di dalam menu brunch yang ada. Jadi selain memesan menu berisi karbohidrat dan kalori, sisipkan sayuran di tengah-tengahnya. Sayuran ini bisa berasal dari semangkuk salad atau racikan sayur kesukaan.

Agar Anda tak "kalap" dalam menghabiskan menu brunch, ada baiknya mengudap sedikit sajian sebelum tiba waktu brunch. Kudapan kecil ini biasa disebut pre bunch, dan bisa berupa secangkir kecil yoghurt dan irisan buah-buahan.

Pre brunch akan "mengganjal" perut Anda setelah selama berjam-jam berpuasa ketika Anda tertidur pulas di malam hari.

Untuk menu utama, pilihlah telur, ikan dan daging ayam daripada daging merah, karena daging merah biasanya tinggi sodium dan kolesterol.

Baca juga: Waktu Terbaik Sarapan, Sebelum atau Setelah Berolahraga?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com