KOMPAS.com - Rencana pemerintah menghapus jenis bahan bakar minyak (BBM) Premium dan Pertalite mulai 2022 masih menjadi perhatian publik.
Alasan penghapusan Premium dan Pertalite karena kedua jenis BBM ini memiliki nilai oktan atau Research Octane Number (RON) di bawah 91.
Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM, Soerjaningsih mengatakan, BBM yang ramah lingkungan adalah memiliki RON di atas 91.
"Kita memasuki masa transisi di mana premium (RON 88) akan digantikan dengan pertalite (RON 90), sebelum akhirnya kita akan menggunakan BBM yang ramah lingkungan," ujar Soerjaningsih dalam Focus Group Discussion, Senin (20/12/2021).
"Ada masa di mana Pertalite harus dry, harus shifting dari Pertalite ke Pertamax," lanjut dia.
BBM jenis Pertamax memiliki RON 91/92.
Penghapusan Premium dan Pertalite akan dilakukan secara bertahap.
Baca juga: Premium dan Pertalite Akan Dihapus, Apa Semua Motor Cocok Pakai Pertamax?
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman mengatakan, semua prosedur akan ada roadmap-nya dan mengikuti arahan dari Kementerian ESDM.
"Sejalan dengan yang sudah disampaikan dari Kementerian ESDM, semua akan ada roadmap-nya," ujar Fajriyah saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/12/2021).
Fajriyah menyebutkan, Pertamina tetap menyediakan stok Pertalite untuk tahun mendatang.
Oleh karena itu, kata dia, masyarakat tak perlu khawatir dan tetap menggunakan BBM sesuai kebutuhan dan sesuai spefisikasi kendaraannya.
"Di tahun 2022, Pertalite tetap ada dan ke depan Indonesia akan terus bergerak ke BBM yang lebih berkualitas lagi," lanjut dia.
Fajriyah mengatakan, beberapa tahun terakhir, Pertamina melakukan edukasi melalui program-program untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait manfaat BBM yang lebih berkualitas dan ramah lingkungan.
Pemerintah meyakini, perubahan dari Premium ke Pertalite akan mampu menurunkan kadar emisi karbon dioksida sebesar 14 persen.
Baca juga: Pemerintah Akan Hapus Premium dan Pertalite, Berikut Ini Tahapannya
Sedangkan perubahan dari Pertalite ke Pertamax akan menurunkan kembali emisi karbon dioksida sebesar 27 persen.
Dari catatan Pertamina, ada peningkatan konsumsi Pertalite dari 2018 ke 2019.
Konsumsi BBM Pertalite dari angka 52,4 persen pada 2018 menjadi 56,3 persen pada tahun 2019 secara nasional.
Angka ini meningkat karena konsumen jenis BBM gasoline, telah beralih dari Premium ke Pertalite dan Pertamax.
Ada tiga langkah penghapusan bagi BBM Premium dan Pertalite yaitu:
Strategi penghapusan itu merupakan simplifikasi varian produk dan comply dengan Peraturan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) Nomor P.20/Menlhk/Setjen/Kum.1/3/2017 yang mengatur soal baku mutu emisi gas buang kendaraan bermotor tipe baru untuk kendaraan bermotor roda empat atau lebih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.