Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Premium dan Pertalite Akan Dihapus, Apa Semua Motor Cocok Pakai Pertamax?

Kompas.com - 26/12/2021, 11:00 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) bersiap menghapus bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan pertalite mulai 2022.

Diberitakan Kompas.com, Sabtu (25/12/2021), penghapusan premium dan pertalite dilakukan dalam rangka mendorong konsumsi BBM yang ramah lingkungan.

BBM yang dinilai ramah lingkungan, yakni BBM dengan nilai oktan atau Research Octane Number (RON) di atas 91.

Adapun premium dan pertalite memiliki RON masing-masing 88 dan 90. Sedangkan BBM ber-oktan lebih dari 91 yaitu pertamax (92) dan pertamax plus (95) serta pertamax turbo (98).

Namun, apakah semua sepeda motor cocok menggunakan BBM ber-oktan tinggi?

Baca juga: Premium dan Pertalite Akan Dihapus, Apa Bedanya dengan Pertamax?

Tidak semua cocok dengan oktan tinggi

Diberitakan Kompas.com, 1 April 2021, tidak semua sepeda motor cocok menggunakan BBM ber-oktan tinggi. Karena oktan yang tinggi belum tentu sesuai dengan motor yang digunakan.

Kepala Bengkel Honda AHASS Daya Motor Cibinong dan Sawangan, Asep Suherman, mengatakan, buku pedoman sepeda motor sudah memuat penjelasan mengenai bahan bakar yang cocok digunakan untuk motor tersebut.

"Semua tergantung spesifikasi motor tersebut atau sederhananya bisa dilihat dari perbandingan kompresi motor tersebut," ujar Asep.

Asep mengatakan, untuk sepeda motor yang memiliki kompresi 7:1 sampai 9:1 cukup menggunakan BBM jenis premium (oktan 88).

Apabila pemilik sepeda motor ingin menggunakan jenis BBM yang lebih baik, maka bisa menggunakan pertalite (oktan 90).

Menurut Asep, rata-rata motor zaman sekarang rasio kompresinya minimal 9:1. Untuk itu, akan lebih baik untuk menggunakan BBM jenis pertalite.

"Untuk kompresi di kisaran 10:1 sampai 11:1, alangkah baiknya menggunakan Pertamax (oktan 92). Lalu, kompresi 11:1 sampai 12:1, sebaiknya pergunakan Pertamax Plus (oktan 95)," kata Asep.

Baca juga: Alasan Pemerintah Bakal Hapus Premium dan Pertalite Mulai 2022

Efek oktan tidak sesuai

Sementara itu, Kepala Mekanik AHASS DAM, Wahyudin menjelaskan, pada setiap brosur motor terdapat lembar spesifikasi.

Pada lembar itu, selalu dicantumkan perbandingan kompresi dari mesin yang digunakan motor tersebut.

Menurut Wahyudin, penggunaan BBM dengan kadar oktan yang tidak sesuai dengan spesifikasi sepeda motor dapat mengakibatkan dampak negatif. 

"Ketidaksesuaian pengunaan bahan bakar ini pada mesin bisa mengakibatkan mesin brebet, kurang tenaga, atau mengelitik," ujar Wahyu.

Ia menambahkan, penggunaan BBM yang tidak sesuai dengan spesifikasi sepeda motor bisa memperbesar risiko kerusakan pada bagian mesin dalam jangka waktu panjang .

(Sumber: Kompas.com/Retia Kartika Dewi, Donny Dwisatryo Priyantoro | Editor: Sari Hardiyanto, Azwar Ferdian)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com