Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Pria Terseret Layang-layang dan Terbang hingga 9 Meter

Kompas.com - 26/12/2021, 14:15 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan detik-detik seorang pria terseret layang-layang dan terbang setinggi 9 meter, viral di YouTube.

Pria tersebut diketahui bernama Nadarasa Manoharan. 

Dia terseret dan terbang hingga setinggi 9 meter saat sedang bermain layang-layang di Point Pedro, Jaffna, Sri Lanka.

Saat kejadian, lebih dari tujuh orang membantu menerbangkan layang-layang persegi raksasa pada 20 Desember 2021, dikutip dari Daily Mail.

Penyebab terseret layang-layang

Manoharan mengatakan, dirinya terseret karena tidak menyadari orang-orang di belakangnya telah melepas tali layang-layang.

Rekaman video menunjukkan, ia terlihat ketakutan saat tergantung di tali yang membawanya terbang ke udara.

Terlihat beberapa temannya mencoba menariknya kembali ke tanah.

Baca juga: Viral, Video Rombongan Mobil Pelat Hitam Pakai Sirene dan Strobo, Ini Aturan dan Sanksinya

Akan tetapi, hembusan kuat dan ukuran layang-layang yang besar menghasilkan daya angkat yang cukup untuk membuat Manoharan tetap mengudara.

Beruntung, teman-temanya berhasil membawa tali dan memba Manoharan turun.

Sekitar 5 meter di atas tanah, Manoharan yang telah tergantung selama lebih dari satu menit itu kemudian melepaskan tangannya dan jatuh ke tanah.

Media lokal melaporkan, Manoharan hanya menderita luka ringan.

Berdasarkan pengakuannya, ia sama sekali tidak melihat ke bawah saat berada di udara dan melepaskan genggaman pada tali ketika tangannya mati rasa.

Baca juga: Unggahan Viral Konsumen Komplain Indomie Tanpa Bumbu, Ini Respons Indofood

 

Bocah di Taiwan terseret layang-layang

Peristiwa orang tersangkut layang-layang bukan kali pertema ini saja.

Tahun lalu, seorang bocah di Taiwan terjerat ekor layangan raksasa dan ikut terbang di ketinggian selama 30 detik.

Diketahui, kecepatan angin saat kejadian itu terjadi bertiup sangat kuat, mencapai 50-61 kilometer per jam.

Peristiwa tersebut terjadi di sebuah acara festival layang-layang internasional di Kota Hsinchu, Taiwan.

Warga yang berada di sekitar pun langsung berteriak dan menunjuk ke arah bocah tersebut.

Tidak lama setelah itu, ekor layang-layang yang terbang rendah berhasil ditarik oleh penonton, sehingga sang anak pun berhasil ditangkap dan dilepaskan dari jerat ekor layang-layang.

Baca juga: Arkeolog Ungkap Rumah Masa Kecil Yesus di Nazareth, Begini Kondisinya

Kejadian serupa juga pernah terjadi di Vietnam pada 2015 silam dan menimpa seorang anak berusia lima tahun.

Diketahui, anak itu sedang membantu ibunya di kedai minuman.

Saat sang anak hendak mengambil botol minuman, kakinya terjebak di antara tali layangan. Angin kencang kemudian mengangkat layang-layang itu dan menariknya ke udara.

Layangan tersebut berada sekitar 20 meter di udara ketika satu atau beberapa tali putus yang menyebabkan bocah itu jatuh ke tanah.

Sempat dibawa ke rumah sakit, bocah itu dinyatakan meninggal beberapa saat kemudian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com