Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Corona 19 Desember: Kasus Omicron Berlipat Ganda dalam 1,5 hingga 3 Hari

Kompas.com - 19/12/2021, 09:15 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi virus corona penyebab Covid-19 masih melanda seluruh dunia. Penambahan kasus infeksi virus corona masih terjadi di berbagai negara.

Dilansir dari laman Worldometers, Minggu (19/12/2021) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 274.477.820 (274 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 246.305.570 (246 juta) pasien telah sembuh dan 5.365.920 orang meninggal dunia.

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 22.806.330, dengan rincian 22.717.120 pasien dalam kondisi ringan dan 89.210 dalam kondisi serius.

Baca juga: Omicron Masuk Indonesia, Vaksin Masih Ampuh?

Berikut 5 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:

  1. Amerika Serikat: 51.663.508 kasus, 827.135 orang meninggal, total sembuh 40.506.243.
  2. India: 34.738.584 kasus, 477.170 orang meninggal, total sembuh 34.171.471.
  3. Brasil: 22.212.343 kasus, 617.754 orang meninggal, total sembuh 21.414.318.
  4. Inggris: 11.279.428 kasus, 147.173 orang meninggal, total sembuh 9.741.854.
  5. Rusia: 10.186.823 kasus, 296.180 orang meninggal, total sembuh 8.952.266.

Catatan: data yang ditampilkan dapat berubah sewaktu-waktu.

Baca juga: Varian Covid-19 Omicron Masuk Indonesia, Masyarakat Harus Bagaimana?

Update virus corona di Indonesia

Tenaga kesehatan (kanan) menyuntikkan vaksinasi Covid-19 kepada pelajar di SDN Cempaka Putih Timur 03, Jakarta, Selasa (14/12/2021). Kementerian Kesehatan memulai vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 dengan jumlah sasaran vaksinasi mencapai 26,5 juta di Indonesia.ANTARA FOTO/APRILLIO AKBAR Tenaga kesehatan (kanan) menyuntikkan vaksinasi Covid-19 kepada pelajar di SDN Cempaka Putih Timur 03, Jakarta, Selasa (14/12/2021). Kementerian Kesehatan memulai vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 dengan jumlah sasaran vaksinasi mencapai 26,5 juta di Indonesia.

Kasus Covid-19 di Indonesia tercatat masih ada penambahan, termasuk kasus sembuh dan meninggal dunia.

Hingga Sabtu (18/11/2021) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah 232 dari 216.405 orang yang diperiksa dalam 24 jam terakhir.

Sehingga jumlah kasus positif Covid-19 sampai saat ini menjadi 4.260.380 orang.

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui soal Program Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun

Sedangkan untuk kasus sembuh, pemerintah Indonesia melaporkan adanya penambahan sebanyak 214 orang.

Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 4.111.464 orang.

Pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 juga bertambah sebanyak 12 orang, sehingga totalnya kini menjadi 143.998.

Selain itu tercatat sudah 3 kasus varian Omicron di Indonesia. Kasus pertama ditemukan pada petugas kebersihan di RS Wisma Atlet, Jakarta.

Baca juga: Aturan Perjalanan Naik Kereta dan Pesawat Udara Saat Natal dan Tahun Baru 2022

Update virus corona di Malaysia

Jaya Grocer, salah satu pusat perbelanjaan yang berbasis di Malaysia.The Star Jaya Grocer, salah satu pusat perbelanjaan yang berbasis di Malaysia.

Dilansir dari Channel News Asia, Sabtu (18/12/2021), Malaysia melaporkan 11 kasus lagi kasus Covid-19 varian Omicron pada Sabtu (18/12/2021), sehingga total menjadi 13.

Semua 11 infeksi berasal dari impor, terdiri dari tiga orang yang melakukan perjalanan dari Inggris, tiga dari Amerika Serikat, dua dari Nigeria, dua dari Arab Saudi, dan satu dari Australia.

Direktur jenderal kesehatan Malaysia Dr Noor Hisham Abdullah mengatakan, sembilan dari kasus tersebut adalah orang Malaysia, sementara dua orang Nigeria.

Dia menambahkan, 11 kasus tersebut termasuk di antara 18 sampel yang menunjukkan dugaan adanya varian Omicron, seperti yang diumumkan Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin, Kamis (16/12/2021).

"Tujuh sampel lainnya, bagaimanapun, (kami) tidak dapat mengonfirmasi keberadaan varian Omicron karena seluruh pengurutan genom tidak dapat dilakukan karena tingkat viral load yang rendah dalam sampel," kata Dr Noor Hisham.

Baca juga: Daftar 58 Daerah di Indonesia yang Tidak Memiliki Kasus Covid-19, Mana Saja?

Update virus corona di Inggris

Warga Inggris mengantre di luar pusat vaksinasi di Manchester, Senin (13/12/2021). Menurut beberapa laporan, tentara akan dikerahkan untuk mempercepat vaksinasi, dan dokter-dokter umum diminta membatalkan jadwal praktik untuk membantu penyuntikan vaksin Covid-19 ke orang dewasa hingga akhir Desember 2021.AP PHOTO/JON SUPER Warga Inggris mengantre di luar pusat vaksinasi di Manchester, Senin (13/12/2021). Menurut beberapa laporan, tentara akan dikerahkan untuk mempercepat vaksinasi, dan dokter-dokter umum diminta membatalkan jadwal praktik untuk membantu penyuntikan vaksin Covid-19 ke orang dewasa hingga akhir Desember 2021.

Otoritas kesehatan Inggris melaporkan, kasus Covid-19 varian Omicron melonjak hingga mendekati angka 25.000. Sementara jumlah kematian menjadi tujuh kasus.

Seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (18/12/2021), kasus Omicron yang dikonfirmasi mencapai 24.968 hingga Jumat (17/12/2021), naik lebih dari 10.000 kasus dari 24 jam sebelumnya.

Sedangkan kasus kematian akibat Omicron naik menjadi tujuh pada Kamis (16/12/2021), rawat inap meningkat menjadi 85 dari 65.

Kelompok Penasihat Ilmiah untuk Keadaan Darurat (SAGE) mengatakan, hampir pasti ratusan ribu orang Inggris terinfeksi varian itu setiap hari dan tidak tercatat dalam angka.

Menurut SAGE, tanpa pengetatan lebih lanjut dari aturan Covid-19, pemodelan menunjukkan, akan ada setidaknya 3.000 pasien dirawat di rumah sakit per hari di Inggris.

Baca juga: Apa Itu Varian Omicron dan Apa Saja Gejalanya?

Warning WHO soal varian Omicron yang menyebar lebih cepat

This file photo taken on March 31, 2021 shows people walking past a tent where patients undergo an antigenic coronavirus test, at the Opera square in Paris amid the spread of the COVID-19  pandemic. - As of October 15, Covid-19 tests will no longer be repay except on medical grounds or for those who have been vaccinated. (Photo by Thomas COEX / AFP)AFP/THOMAS COEX This file photo taken on March 31, 2021 shows people walking past a tent where patients undergo an antigenic coronavirus test, at the Opera square in Paris amid the spread of the COVID-19 pandemic. - As of October 15, Covid-19 tests will no longer be repay except on medical grounds or for those who have been vaccinated. (Photo by Thomas COEX / AFP)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, varian Omicron menyebar lebih cepat di negara dengan catatan transmisi komunitas, dengan jumlah kasus berlipat ganda setiap 1,5 hingga 3 hari.

Diberitakan Channel News Asia, Sabtu (18/12/2021), WHO juga menjelaskan, varian Omicron kini telah terkonfirmasi di 89 negara.

Omicron menyebar dengan cepat di negara-negara dengan tingkat kekebalan populasi yang tinggi.

Namun, WHO belum dapat memastikan apakah hal ini diakibatkan Omicron yang dapat menghindari imunitas, kemampuan Omicron dalam hal penularan, atau kombinasi keduanya.

WHO menyatakan Omicron sebagai "variant of concern" pada 26 November, tak lama usai varian itu pertama kali terdeteksi.

Baca juga: Cara Daftar JKN-KIS dari Rumah, Bisa untuk Bayi Baru Lahir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com