Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tempat-tempat yang Rawan Jadi Sarang Nyamuk saat Musim Hujan

Kompas.com - 01/12/2021, 11:00 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Musim hujan yang sedang melanda wilayah Indonesia menjadi momen emas bagi nyamuk untuk berkembang biak.

Di musim hujan, nyamuk semakin mudah menemukan genangan air yang menjadi tempat ideal bagi mereka untuk bertelur dan memperbanyak populasinya.

Hal ini perlu diwaspadai, karena nyamuk adalah serangga pembawa beragam penyakit mematikan, salah satunya demam berdarah.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan rumah dan menjaga agar nyamuk tidak menemukan tempat untuk berkembang biak.

Baca juga: Waspada DBD, Ini 8 Tanaman yang Bisa Mengusir Nyamuk

Daftar tempat yang jadi sarang nyamuk saat musim hujan

Mengutip laman Kementerian Kesehatan, ada beberapa tempat di rumah yang dapat menjadi lokasi ideal bagi nyamuk untuk bersarang saat musim hujan.

Tempat-tempat yang rawan menjadi sarang nyamuk, misalnya:

  • Bak kamar mandi dan toilet
  • Tempat penampungan air
  • Air jebakan semut yang biasa ditaruh di kaki meja
  • Air pembuangan kulkas
  • Tempat minum burung yang jarang diganti
  • Pot bunga
  • Wadah limpahan air di dispenser air minum
  • Barang bekas di sekitar rumah, seperti ban, kaleng, batok kelapa, botol, gelas air mineral, potongan bambu, dan semua tempat yang bisa nenampung air.

Tempat-tempat tersebut sangat berpotensi menjadi sarang nyamuk, sehingga masyarakat diimbau jangan sampai membiarkan air tergenang di tempat-tempat itu.

Bak kamar mandi dan toilet atau tempat penampungan air juga harus sering dikuras, agar tidak menjadi tempat bersarang jentik nyamuk.

Untuk diketahui, seekor jentik betina dalam 12–14 hari akan berubah jadi nyamuk dewasa.

Seekor nyamuk betina dewasa dalam sekali bertelur dapat menghasilkan 100-150 butir telur, sedangkan dalam sebulan nyamuk bisa bertelur kurang lebih empat kali.

Jadi dalam sebulan nyamuk bisa bertelur antara 400 sampai 600 telur.

Oleh karena itu, penting untuk mencegah perabot rumah berubah menjadi sarang nyamuk.

Baca juga: 10 Bahan Dapur Ini Bantu Atasi Bentol karena Gigitan Nyamuk

Cara mencegah nyamuk bersarang

Diberitakan Kompas.com, 5 Februari 2020, Kemenkes telah mengampanyekan gerakan 3M untuk mencegah penyebaran nyamuk.

Gerakan 3M terdiri dari menguras, menutup dan mengubur. Berikut penjelasannya:

1. Menguras

Cara ini dilakukan dengan menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain.

2. Menutup

Cara ini dilakukan dengan menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan sejenisnya.

3. Mengubur

Mengubur atau memanfaatkan kembali barang bekas, seperti ban, kaleng, batok kelapa, botol, gelas air mineral, dan benda-benda yang memiliki potensi menjadi sarang nyamuk.

Baca juga: Alasan Nyamuk Berdengung di Telinga Manusia

Cara tambahan

Selain melakukan gerakan 3M, masyarakat juga bisa melakukan cara-cara tambahan untuk mencegah nyamuk bersarang di sekitar rumah, yaitu:

1. Menaburkan bubuk larvasida pada penampungan air yang sulit dibersihkan

Bubuk larvasida berkhasiat untuk membunuh entik-jentik nyamuk. Di Indonesia, bubuk larvasiada biasanya dijual dengan merek Abate.

Abate merupakan obat antilarva yang mengandung temefos dan biasanya berbentuk pasir berwarna cokelat muda atau keabu-abuan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), temephos adalah bahan kimia yang berupa insektisida fosfat organik nonsistemik.

Penggunaan temefos tidak mencemari lingkungan dan sudah dijamin keamanannya bagi manusia maupun hewan di sekitarnya.

2. Menanam tanaman pengusir nyamuk

Tanaman pengusir nyamuk ini bekerja dengan memblokir indera penciuman nyamuk lewat wewangian yang mereka keluarkan, sehingga nyamuk sulit mendarat di kulit manusia, apalagi menghisap darah kita.

Tanaman yang bisa mengusir nyamuk antara lain bunga lavender, daun sereh, basil, catnip. thyme, peppermint, cengkeh dah sejenisnya.

3. Menggunakan kelambu saat tidur dan menggunakan anti nyamuk

Langkah ini perlu dilakukan untuk mencegah nyamuk DBD masuk ke dalam rumah. Kita bisa memasang kasa pada setiap lubang ventilasi dan jendela.

Kasa nyamuk ada berbagai macam, ada yang terbuat dari kawat, magnet, bahkan sampai jaring-jaring rapat yang tipis namun kuat menghalau masuknya nyamuk dari luar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com