Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Tempat-tempat yang Rawan Jadi Sarang Nyamuk saat Musim Hujan

KOMPAS.com - Musim hujan yang sedang melanda wilayah Indonesia menjadi momen emas bagi nyamuk untuk berkembang biak.

Di musim hujan, nyamuk semakin mudah menemukan genangan air yang menjadi tempat ideal bagi mereka untuk bertelur dan memperbanyak populasinya.

Hal ini perlu diwaspadai, karena nyamuk adalah serangga pembawa beragam penyakit mematikan, salah satunya demam berdarah.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan rumah dan menjaga agar nyamuk tidak menemukan tempat untuk berkembang biak.

Daftar tempat yang jadi sarang nyamuk saat musim hujan

Mengutip laman Kementerian Kesehatan, ada beberapa tempat di rumah yang dapat menjadi lokasi ideal bagi nyamuk untuk bersarang saat musim hujan.

Tempat-tempat yang rawan menjadi sarang nyamuk, misalnya:

  • Bak kamar mandi dan toilet
  • Tempat penampungan air
  • Air jebakan semut yang biasa ditaruh di kaki meja
  • Air pembuangan kulkas
  • Tempat minum burung yang jarang diganti
  • Pot bunga
  • Wadah limpahan air di dispenser air minum
  • Barang bekas di sekitar rumah, seperti ban, kaleng, batok kelapa, botol, gelas air mineral, potongan bambu, dan semua tempat yang bisa nenampung air.

Tempat-tempat tersebut sangat berpotensi menjadi sarang nyamuk, sehingga masyarakat diimbau jangan sampai membiarkan air tergenang di tempat-tempat itu.

Bak kamar mandi dan toilet atau tempat penampungan air juga harus sering dikuras, agar tidak menjadi tempat bersarang jentik nyamuk.

Untuk diketahui, seekor jentik betina dalam 12–14 hari akan berubah jadi nyamuk dewasa.

Seekor nyamuk betina dewasa dalam sekali bertelur dapat menghasilkan 100-150 butir telur, sedangkan dalam sebulan nyamuk bisa bertelur kurang lebih empat kali.

Jadi dalam sebulan nyamuk bisa bertelur antara 400 sampai 600 telur.

Oleh karena itu, penting untuk mencegah perabot rumah berubah menjadi sarang nyamuk.

Cara mencegah nyamuk bersarang

Diberitakan Kompas.com, 5 Februari 2020, Kemenkes telah mengampanyekan gerakan 3M untuk mencegah penyebaran nyamuk.

Gerakan 3M terdiri dari menguras, menutup dan mengubur. Berikut penjelasannya:

1. Menguras

Cara ini dilakukan dengan menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain.

2. Menutup

Cara ini dilakukan dengan menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan sejenisnya.

3. Mengubur

Mengubur atau memanfaatkan kembali barang bekas, seperti ban, kaleng, batok kelapa, botol, gelas air mineral, dan benda-benda yang memiliki potensi menjadi sarang nyamuk.

Cara tambahan

Selain melakukan gerakan 3M, masyarakat juga bisa melakukan cara-cara tambahan untuk mencegah nyamuk bersarang di sekitar rumah, yaitu:

1. Menaburkan bubuk larvasida pada penampungan air yang sulit dibersihkan

Bubuk larvasida berkhasiat untuk membunuh entik-jentik nyamuk. Di Indonesia, bubuk larvasiada biasanya dijual dengan merek Abate.

Abate merupakan obat antilarva yang mengandung temefos dan biasanya berbentuk pasir berwarna cokelat muda atau keabu-abuan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), temephos adalah bahan kimia yang berupa insektisida fosfat organik nonsistemik.

Penggunaan temefos tidak mencemari lingkungan dan sudah dijamin keamanannya bagi manusia maupun hewan di sekitarnya.

2. Menanam tanaman pengusir nyamuk

Tanaman pengusir nyamuk ini bekerja dengan memblokir indera penciuman nyamuk lewat wewangian yang mereka keluarkan, sehingga nyamuk sulit mendarat di kulit manusia, apalagi menghisap darah kita.

Tanaman yang bisa mengusir nyamuk antara lain bunga lavender, daun sereh, basil, catnip. thyme, peppermint, cengkeh dah sejenisnya.

3. Menggunakan kelambu saat tidur dan menggunakan anti nyamuk

Langkah ini perlu dilakukan untuk mencegah nyamuk DBD masuk ke dalam rumah. Kita bisa memasang kasa pada setiap lubang ventilasi dan jendela.

Kasa nyamuk ada berbagai macam, ada yang terbuat dari kawat, magnet, bahkan sampai jaring-jaring rapat yang tipis namun kuat menghalau masuknya nyamuk dari luar.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/12/01/110000665/ini-tempat-tempat-yang-rawan-jadi-sarang-nyamuk-saat-musim-hujan

Terkini Lainnya

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke