Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meredakan Asam Lambung dengan Segelas Susu Dingin, Begini Caranya

Kompas.com - 28/11/2021, 11:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.comAsam lambung bisa diredakan dengan berbagai macam bahan makanan dan minuman yang aman untuk tubuh. 

Banyak orang memilih mengonsumsi obat-obatan antasida untuk meredakan asam lambungnya. Namun kebanyakan obat antasida juga kurang baik untuk lambung.

Jadi ketika lambung kebanyakan zat asam, lebih baik Anda beralih ke pengobatan alami yang tidak mengandung obat-obatan kimia.

Salah satu yang dipercaya efektif meredakan asam lambung adalah segelas susu dingin. Menurut penelitian, susu dingin efektif meredakan kelebihan zat asam di saluran cerna.

Kalsium dan protein di dalam susu sapi dipercaya bisa meredakan heartburnMeski ada pula beberapa pihak yang menyatakan bahwa susu sapi bisa memperparah gangguan asam lambung yang ada.

Benarkah susu dingin bisa meringankan asam lambung?

Baca juga: Ini Manfaat Mencampur Susu ke Dalam Teh

Khasiat susu untuk saluran cerna

Melansir Healthlinekalsium karbonat adalah sumber kebutuhan kalsium dalam tubuh. Selain itu, kalsium juga bisa bekerja sebagai properti antasid karena memiliki efek menetralkan zat asam.

Kalsium di dalam susu bisa digunakan menetralkan asam di saluran cerna.SHUTTERSTOCK/Chatham172 Kalsium di dalam susu bisa digunakan menetralkan asam di saluran cerna.
Karena susu tinggi akan kalsium, maka susu diklaim memiliki kemampuan menetralkan asam lambung dengan efektif.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 11690 orang ditemukan bahwa mereka yang mengonsumsi kalsium dalam susu dalam takaran rutin, memiliki risiko kecil terkena asam lambung.

Selain menetralkan asam, susu juga mineral penting yang bisa menguatkan otot. Dalam gangguan asam lambung, otot terbawah dari esofagus mengalami kelemahan, sehingga carian dari saluran cerna bisa mudah mengalir kembali ke kerongkongan.

Nah susu yang berkhasiat menguatkan otot, bisa pula digunakan menguatkan otot esofagus yang melemah ini. Sehingga imbasnya asam lambung pun akan semakin jarang kambuh.

Terakhir, protein di dalam susu juga merangsang produksi gastrin. Gastrin adalah hormon yang bekerja mengosongkan isi lambung. Ketika makanan dalam lambung tinggal sedikit, maka kemungkinan ia akan berbalik ke esofagus akan menjadi kecil.

Baca juga: Meredakan Nyeri Tenggorokan karena Asam Lambung

Cara mengobati asam lambung dengan susu dingin

Menenggak segelas susu dingin dipercaya bisa langsung meredakan asam lambung dan menetralkan berbagai macam jenis zat asam yang ada pada lambung.

Mengutip dari The Health Site, meminum susu dingin secara rutin bisa mengendalikan gerd dan mengurangi sensasi heartburn ketika asam lambung kambuh.

Meski memiliki banyak manfaat untuk saluran cerna, namun lemak dalam susu ditengarai justru bisa memperparah kondisi asam lambung dengan menstimulasi sel di dalam saluran cerna untuk memproduksi asam lebih banyak.

Jadi ketika Anda ingin mengobati asam lambung dengan segelas susu dingin, alangkah lebih baik jika Anda menggunakan susu fat free atau susu tanpa kandungan lemak tinggi. Susu jenis ini lebih aman dan lebih efektif dalam mereduksi gangguan asam lambung tanpa menimbulkan efek samping.  

Selain itu, pengobatan asam lambung dengan susu juga sangat tak disarankan bagi Anda yang memiliki alergi akan laktosa. 

Baca juga: Olahraga yang Tepat untuk Penderita Asam Lambung

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com