Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Twit Viral, Ini Kronologi Barang Pesanan Senilai Rp 67 Juta Dibawa Kabur Drivel Ojol

Kompas.com - 21/11/2021, 10:34 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Beberapa hari lalu, di media sosial Twitter, viral utas seorang pengguna yang mengaku membeli barang secara online.

Namun, barang yang dibelinya dibawa kabur oleh driver ojek online yang menjadi kurir pengantaran barang itu.

Diketahui, driver ojol tersebut menggunakan KTP palsu. Hal ini dialami oleh akun @untung_putro yang meminta bantuan melalui media sosial untuk melacak driver ojol tersebut.

“— TWITTER PLEASE DO YOUR MAGIC — Tolong bantu share dan retweet Barangkali ada yang kenal sama orang ini bisa kabarin ke whatsapp 0811503222, karena bapak tersebut tidak bisa dihubungi setelah membawa orderan Untung Store. Driver @gojekindonesia ini memakai KTP palsu.” tulis akun tersebut dalam utas yang ia buat.

Untung juga membagikan sebuah unggahan pada bulan September untuk kasus yang hampir sama, dengan driver yang sama.

“September beraksi, ketangkep, November beraksi kembali,” tulisnya.

Ia mengaku sudah mendatangi alamat sesuai tertera di KTP, ternyata KTP yang digunakan palsu sehingga pelaku tak ditemukan.

Bagaimana kronologi kasus ini?

Kronologi 

Saat dihubungi, Untung menjelaskan kronologi peristiwa yang dialaminya.

Ia memaparkan, awalnya timnya memesan barang “Macbook Pro M1 Max 2021 16" M1 Pro 16 Garansi 1 Tahun - MAX32/1TB INTER, SPACE GRAY” pada 12 November 2021 pukul 14.30 WIB di salah satu toko di Tokopedia.

Nilai barang tersebut yakni Rp 67.429.700.

“Kemudian barang tersebut dikirim dari pihak seller dengan kurir GOJEK INSTANT, yang di-pick up di hari yang sama pukul 15.56 WIB dengan driver bernama Hendri Usman, sesuai dengan nama KTP terlampir,” ujar Untung saat dihubungi Kompas.com, Selasa (16/11/2021).

Ia mengatakan, berdasarkan informasi pengiriman, barang diperkirakan tiba pukul 18.59 WIB.

Akan tetapi, ditunggu hingga menjelang tengah malam, kurir yang membawa barang pesanan itu belum tiba juga.

Keesokan harinya, Untung menghubungi Tokopedia untuk meminta bantuan dan solusi atas nasib barang pesanannya.

Pihak Tokopedia merespons dan meminta waktu 3 hari untuk melakukan investigasi. Untung pun berinisiatif mengirim anggota timnya ke alamat sesuai KTP kurir.

Foto KTP dan bukti barang telah dibawa kurir didapatkan Untung dari pihak penjual. Pihak penjual tak bersedia memberikan nomor telepon penjual tersebut.

“Baru sekali (beli di sana), karena barang ini kebetulan stok satu-satunya barang yg ada di Indonesia,” ujarnya

Akan tetapi, saat alamat di KTP itu didatangi, diketahui bahwa KTP itu palsu karena tidak ada warga dengan ciri-ciri seperti pada foto tersebut.

Oleh karena itu, ia membagikan peristiwa yang dialaminya di media sosial.

Setelah beredar luas di medsos, beberapa pengguna menginformasikan bahwa orang yang sama pernah melakukan penipuan juga. 

Dari Tokopedia, kata Untung, telah memberikan kepastian untuk solusi kasus ini yaitu penggantian dana karena barang dinyatakan hilang.

Tanggapan Tokopedia dan Gojek

Sementara itu, dihubungi terpisah, External Communications Senior Lead Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya, mengatakan, pihaknya menindaklanjuti kasus tersebut.

“Kami akan berkoordinasi dengan berbagai mitra strategis untuk menindaklanjuti kasus ini,” ujar Ekhel, dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (16/11/2021).

Ekhel menyebutkan, Tokopedia menyediakan sistem rekening bersama yang membuat uang pembeli hanya akan diteruskan ke penjual apabila produk sudah diterima oleh pembeli sesuai dengan pesanan.

“Tokopedia juga terus mengimbau seluruh pengguna kami untuk selalu menaati peraturan penggunaan platform maupun hukum yang berlaku di Indonesia dalam bertransaksi, demi keamanan dan kenyamanan bersama,” ujar Ekhel.

Ia mengatakan, pengguna juga dapat menghubungi Tokopedia melalui layanan pelanggan digital, Pusat Resolusi, yang tersedia 24 jam, jika menemukan kendala dalam bertransaksi.

Adapun Gojek, saat dikonfirmasi tentang kasus ini, sangat menyayangkan kejadian tersebut. 

SVP Corporate Affairs Gojek Rubi W. Purnomo mengatakan, keamanan dan kenyamanan para pengguna adalah fokus utama Gojek.

“Untuk itu, kami tidak mentolerir segala tindakan pelanggaran yang terbukti terjadi di dalam ekosistem kami. Kami telah berkomunikasi dengan konsumen untuk memastikan proses ganti rugi sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ujar dia.

Ia juga menyebut kejadian ini juga telah dilaporkan ke pihak kepolisian untuk diproses secara hukum.

Gojek, kata dia, juga terus mengedukasi mitra driver terkait tata tertib Gojek.

Salah satunya, soal larangan dan sanksi terhadap ancaman keamanan termasuk penggunaan akun yang didaftarkan atas nama orang lain, memperjualbelikan akun, ataupun bentuk-bentuk lain terkait penyalahgunaan akun llainnya.

“Bila mitra kami terbukti bersalah, kami akan memberikan sanksi sesuai kebijakan yang berlaku, yaitu putus mitra,” kata dia.

Langkah-langkah tersebut, menurut dia, penting untuk melindungi para konsumen dan nama baik jutaan mitra Gojek yang telah bekerja secara jujur.

Ia mengimbau agar konsumen menghubungi call center Gojek melalui customerservice@gojek.com jika menemukan pelanggaran yang mengakibatkan ketidaknyamanan terhadap layanan Gojek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com