Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Peringatkan Penggunaan Antibiotik pada Pasien Covid-19

Kompas.com - 20/11/2021, 20:30 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memaparkan mengenai penggunaan obat pada pasien Covid-19.

Melalui series Science in 5 WHO, Jumat (19/11/2021), Asisten Direktur Jenderal Resistensi Antimikroba WHO dr Hanan Balkhy menjelaskan risiko penggunaan antibiotik yang tidak diresepkan.

Antibiotik hanya diresepkan pada pasien Covid-19 dengan gejala tertentu saja.

Berikut peringatan WHO tentang penggunaan antibiotik pada pasien Covid-19:

Baca juga: Apakah Saat Ini Perlu Booster Vaksin Covid-19? Ini Penjelasan WHO

Adanya penggunaan berlebihan

Balkhy menegaskan, antibiotik adalah obat yang berguna dalam mengobati infeksi bakteri dan bukan infeksi virus.

Sementara, Covid-19 atau SARS-CoV-2 disebabkan karena infeksi virus corona.

Infeksi virus ini bisa menyebabkan gejala ringan di mana pasien tinggal di rumah atau di komunitas, sementara mereka yang mengalami gejala sedang atau berat dirawat di rumah sakit.

Beberapa dari mereka, bahkan mungkin dirawat di unit perawatan intensif.

"Namun permasalahannya dengan banyaknya pasien Covid-19, penggunaan antibiotik oleh petugas kesehatan menjadi semakin banyak, sehingga terjadi penggunaan antibiotik yang berlebihan saat tidak diperlukan," ungkap Balkhy.

Baca juga: Jokowi Harus Putuskan Status Pandemi Selesai atau Tidak Akhir 2021, Epidemiolog: Keputusan di WHO

Hanya untuk Covid-19 sedang hingga parah

Lebih lanjut, Balkhy juga menjelaskan, ketika pasien dirawat di rumah sakit dan mereka mulai mengalami kompleksitas dari penyakit penyerta, maka mereka bisa mengalami risiko infeksi super bakteri.

Bahkan ketika berada di unit perawatan intensif, mereka juga rentan untuk mengalaminya.

Maka dari itu, WHO mengeluarkan rekomendasi terkait aturan pemberian antibiotik pada pasien.

"WHO memang mengeluarkan rekomendasi tentang kapan harus menggunakan antibiotik dalam perjalanan pasien SARS-CoV-2, dan itu biasanya dalam klasifikasi penyakit sedang hingga parah dari penyakit ini," jelas Balkhy.

Baca juga: WHO Rilis Bupropion dan Varenicline untuk Bantu Orang Berhenti Merokok

Bahaya penggunaan antibiotik tanpa resep

Akibat informasi yang simpang siur, orang-orang mulai banyak menggunakan antibiotik tanpa resep.

Alasan mereka menggunakan antibiotik biasanya karena mendengar informasi dari keluarga atau teman penyintas Covid-19, bahwa obat itu manjur mengatasi gejala.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com