Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Tes PCR adalah Cara Terselubung Memasukkan Vaksin Covid-19 ke Tubuh

Kompas.com - 18/11/2021, 16:05 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar informasi di media sosial Facebook yang mengeklaim bahwa tes PCR adalah cara terselubung untuk memasukkan vaksin Covid-19 ke tubuh.

Informasi itu mengeklaim, tes PCR dengan metode swab dapat mencapai otak untuk memasukkan partikel nano dari vaksin Covid-19.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut tidak benar.

Narasi yang beredar

Klaim bahwa tes PCR dengan metode swab adalah cara terselubung untuk memasukkan vaksin Covid-19 ke tubuh dibagikan oleh akun Facebook ini.

Berikut narasi selengkapnya (diterjemahkan ke bahasa Indonesia):

"Dr Lorraine Day mengatakan mereka yang telah menjalani tes RT PCR sebenarnya telah divaksinasi, Nanopartikel vaksin telah memasuki otak melalui pelat cribiform di rongga hidung."

Tangkapan layar hoaks tes PCR dapat memasukkan vaksin ke otakScreenshot Tangkapan layar hoaks tes PCR dapat memasukkan vaksin ke otak

Penelusuran Kompas.com

Melansir AFP Fact Check, Kamis (28/10/2021) klaim bahwa tes PCR adalah cara terselubung untuk memasukkan vaksin Covid-19 ke tubuh adalah tidak benar.

Dr Phionah Atuhebwe dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, tes PCR dengan metode swab bertujuan mengambil sampel untuk mendeteksi keberadaan virus corona.

Atuhebwe mengatakan, tes PCR tidak dapat digunakan untuk melakukan vaksinasi.

"Sejauh ini tidak ada vaksin yang menunjukkan bahwa mereka dapat diberikan melalui swab. Tes swab digunakan untuk mengumpulkan sampel dan bukan untuk memberikan vaksin," kata Atuhebwe.

Pakar imunologi dari Kenya, Geoffrey Kulabusia mengatakan, saat ini memang sedang ada penelitian mengenai pemberian vaksin secara intranasal atau melalui jalur pernapasan.

Akan tetapi, vaksin Covid-19 hanya direkomendasikan diberikan melalui suntikan intramuskular atau suntikan pada otot.

"Tidak benar bahwa orang divaksinasi saat tes Covid-19. Selama pengujian, kita hanya mengambil sampel," kata dia.

"Kita bisa melakukan vaksinasi lewat hidung, tetapi untuk Covid-19 yang sekarang sudah disetujui adalah vaksinasi intramuskular,” imbuhnya.

Profesor vaksinologi dari Afrika Selatan Shabir Madhi juga membantah klaim bahwa tes swab dapat mencapai otak untuk menaruh partikel nano vaksin di sana.

"Jika (tes swab) melewati sinus untuk mencapai otak, itu tidak hanya menyebabkan hidung gatal tetapi juga akan menyebabkan kerusakan pada otak," ujar Madhi.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim bahwa tes PCR adalah cara terselubung untuk memasukkan vaksin Covid-19 ke tubuh adalah hoaks.

Tes PCR dengan metode swab hanya bertujuan mengambil sampel untuk mendeteksi virus corona, dan tidak bisa digunakan untuk melakukan vaksinasi.

Selain itu, klaim bahwa tes PCR dapat mencapai otak untuk menaruh partikel nano vaksin juga tidak benar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com