KOMPAS.com - Banyak menu sarapan yang dipilih masyarakat, salah satunya adalah buah-buahan.
Mereka yang tengah menjaga berat badan, atau tengah dalam masa diet, memilih sarapan buah-buahan demi menunjang gaya hidup sehatnya.
Meski buah-buahan mengandung banyak antioksidan dan vitamin, namun buah-buahan juga biasanya mengandung zat asam tinggi dan tak mengandung karbohidrat juga protein sama sekali. Karena inilah, muncul pertanyaan apakah sarapan hanya dengan menu buah-buahan aman dan sehat untuk tubuh terutama lambung?
Menurut Livestrong, buah adalah sumber serat, vitamin dan mineral yang akan memberi Anda asupan semangat hingga tengah hari.
Namun ada baiknya, jika komposisi pada buah ini dikombinasikan dengan sumber karbohidrat dan protein yang membuat Anda merasa kenyang dan lebih berenergi hingga tiba waktu makan siang.
Menu gabungan ini akan membuat Anda tak berburu makanan sebelum tiba waktu makan siang.
Baca juga: Sarapan Pagi dengan Telur? Ini 6 Manfaatnya
Ketika tengah menerapkan pola hidup sehat untuk menurunkan berat badan, sarapan adalah aktivitas harian yang tak boleh dilewatkan.
Namun ada baiknya, menu sarapan harian berisi sumber nutrisi yang lengkap. Jika Anda hanya mengonsumsi buah untuk sarapan, berikut ini efek samping yang mungkin terjadi dan bisa merugikan tubuh:
1. Gula darah turun
Melansir dari Times of India, sarapan adalah ritual makan pertama setelah Anda tak makan dan minum selama 7 hingga 8 jam ketika tidur malam. Jadi menu sarapan yang baik adalah gabungan dari karbohidrat, protein, serat, lemak, vitamin dan mineral.
Maka ketika Anda hanya makan pagi dengan menu buah-buahan saja, kadar gula dalam darah akan rawan turun mengingat glukosa biasanya didapatkan dari beragam jenis karbohidrat.
2. Bisa memicu pertambahan berat badan
Ketika buah-buahan tak bisa memenuhi kebutuhan tubuh akan nutrisi yang seimbang, maka tubuh akan terus mengeluarkan sinyal lapar dan Anda akan terus berburu makanan yang mengandung nutrisi yang belum didapatkan tubuh.
Baca juga: Sayuran dan Buah yang Bisa Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
3. Berisiko konstipasi