Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja Ini Selamat dari Penculikan Berkat Isyarat yang Populer di TikTok

Kompas.com - 08/11/2021, 19:45 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang gadis 16 tahun korban penculikan di Amerika Serikat (AS) berhasil ditemukan berkat menunjukkan gestur tanda bahaya yang populer di media sosial TikTok.

Ia menggunakan isyarat tangan yang biasa digunakan untuk meminta bantuan saat terjadi kekerasan dalam rumah tangga.

Gestur ditunjukkan dengan cara mengangkat telapak tangan, mengarahkan ibu jari ke tengah telapak tangan, dan menutup keempat jari lain.

Seseorang menyadari tanda yang diberikan gadis ini dan segera meminta bantuan petugas berwenang.

Disadari oleh seorang pengemudi lain

Diberitakan NBC News, Sabtu (6/11/2021), seorang pengemudi menelepon 911 karena melihat seorang gadis memberikan gestur tangan tanda bahaya dari dalam mobil Toyota berwarna perak.

Kantor Sheriff di Laurel, Kentucky, AS menerima laporan tersebut. Pihak berwenang pun menelusuri laporan hingga berhasil menangkap James Herbert Brick pelaku penculikan pada Kamis (4/11/2021) sore.

Pria berusia 61 tahun dari Cherokee, Carolina Utara, ini ditangkap saat sedang mengemudi di dekat jalan raya Kentucky.

Gadis yang telah membuat gestur tanda bahaya itu ditemukan di dalam mobil yang dikendarai Brick.

Sheriff Laurel County John Root mengatakan, gadis ini telah dilaporkan hilang oleh orangtuanya di Asheville, Carolina Utara, sejak Selasa (2/11/2021) pagi.

Dari hasil pemeriksaan, remaja ini telah diculik oleh Brick hingga ke wilayah Carolina Utara, Tennessee, Kentucky, bahkan Ohio.

Selain didakwa karena kasus penculikan, penyelidik juga menemukan fakta bahwa Brick menyimpan konten seksual remaja atau anak di bawah umur.

Ia akan menerima dakwaan kepemilikan materi seksi anak di bawah umur 12-18 tahun dan ditahan di Laurel County Correctional Center dengan uang jaminan 10.000 dollar AS atau sekitar Rp 142,6 juta.

Isyarat tanda bahaya yang populer di TikTok

Melansir Sky News, Sabtu (6/11/2021), isyarat tangan tanda bahaya ini pertama kali diinisiasi oleh Canadian Women's Foundation tahun lalu.

Saat awal pandemi, isyarat tangan ini dibuat untuk membantu mengatasi tingginya angka kekerasan dalam rumah tangga saat lockdown diberlakukan.

Isyarat ini kemudian dipopulerkan oleh orang-orang secara global melalui media sosial, terutama TikTok.

Tanda ini mengisyaratkan bantuan secara diam-diam atau menunjukkan bahwa mereka dalam kesulitan.

Misalnya, isyarat ini dapat memungkinkan seseorang untuk secara diam-diam memperingatkan anggota keluarga, teman, atau kolega selama panggilan video atau saat berpapasan.

Gerakan tangan ini dinilai penting dipahami oleh banyak orang di dunia. Terutama setelah insiden di Inggris yang menewaskan Sarah Everard.

Seorang mantan polisi Inggris menculik, memperkosa, dan membunuh Sarah Everard. Kejadian ini memicu percakapan dan reaksi publik tentang keselamatan perempuan.

Salah satu caranya adalah dengan mempopulerkan isyarat atau gestur tangan tanda bahaya untuk meminta bantuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Ini Daftar Korban Lainnya

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Ini Daftar Korban Lainnya

Tren
Kaki Bayi Sehat Disebut Menunjukkan Refleks Plantar, Apa Itu?

Kaki Bayi Sehat Disebut Menunjukkan Refleks Plantar, Apa Itu?

Tren
Mengapa Presiden Iran Ikut Meresmikan Bendungan di Azerbaijan?

Mengapa Presiden Iran Ikut Meresmikan Bendungan di Azerbaijan?

Tren
Kasus Vina Cirebon, Nirbhaya New Delhi, dan 'No Viral No Justice'

Kasus Vina Cirebon, Nirbhaya New Delhi, dan "No Viral No Justice"

Tren
Kisah Ayah-Anak Berlayar ke Titik Terpencil di Dunia, Ombak dan Badai Bukan Bahaya Terbesar

Kisah Ayah-Anak Berlayar ke Titik Terpencil di Dunia, Ombak dan Badai Bukan Bahaya Terbesar

Tren
Urutan Lengkap 6 Buku Bridgerton Sesuai Kronologi Ceritanya, Beda dari Netflix

Urutan Lengkap 6 Buku Bridgerton Sesuai Kronologi Ceritanya, Beda dari Netflix

Tren
Seluruh Bagian Pesawat Hangus Terbakar, Harapan Presiden Iran Selamat Sangat Tipis

Seluruh Bagian Pesawat Hangus Terbakar, Harapan Presiden Iran Selamat Sangat Tipis

Tren
Ramai soal Pembalut Wanita Bekas Dicuci atau Langsung Dibuang, Ini Kata Dokter

Ramai soal Pembalut Wanita Bekas Dicuci atau Langsung Dibuang, Ini Kata Dokter

Tren
Helikopter yang Membawa Presiden Iran Ditemukan, Seluruh Bagian Hangus Terbakar

Helikopter yang Membawa Presiden Iran Ditemukan, Seluruh Bagian Hangus Terbakar

Tren
Benarkah Pembangunan Tol Jadi Solusi Jalanan Rawan Longsor di Sumatera Barat?

Benarkah Pembangunan Tol Jadi Solusi Jalanan Rawan Longsor di Sumatera Barat?

Tren
6 Fakta Pesawat Latih Jatuh di BSD, Sempat Hilang Kontak

6 Fakta Pesawat Latih Jatuh di BSD, Sempat Hilang Kontak

Tren
Cerita Perempuan di Surabaya, 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi

Cerita Perempuan di Surabaya, 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi

Tren
Ucapan dan Twibbon Hari Kebangkitan Nasional 2024

Ucapan dan Twibbon Hari Kebangkitan Nasional 2024

Tren
Polisi Ungkap Kronologi Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang Selatan

Polisi Ungkap Kronologi Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang Selatan

Tren
Kasus Covid-19 di Singapura Naik Nyaris 2 Kali Lipat, Diproyeksi Meledak Juni 2024

Kasus Covid-19 di Singapura Naik Nyaris 2 Kali Lipat, Diproyeksi Meledak Juni 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com