Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Rumah di Italia Dijual dengan Harga 1 Euro atau Rp 16.567, Ini Alasannya

Kompas.com - 24/10/2021, 17:00 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Kondisi bangunan di Pratola Peligna

Rumah batu Pratola Peligna yang terbengkalai berdesakan di distrik bersejarahnya, yang dikenal sebagai Schiavonia. Gang-gangnya hanya cukup lebar untuk gerobak kedelai.

Beberapa properti berada dalam kondisi yang baik, dengan dekorasi batu yang rumit dan portal arkade yang mewah. Beberapa bahkan lengkap. Tapi kebanyakan hanya reruntuhan perumahan dengan barang-barang yang ditinggalkan.

Semua rumah relatif kecil, yaitu sekitar 70 meter persegi dengan dua lantai. Beberapa memiliki balkon besi tempa, ruang bawah tanah, dan tangga yang mengarah ke pintu depan.

Di masa lalu, tempat tinggal dibangun dengan cara ini jika hujan salju lebat dan menghalangi akses ke rumah.

Sebagian besar bangunan seharga satu Euro memiliki dua pintu masuk terpisah, yaitu satu pintu masuk utama dan satu lagi di bagian bawah jalan menuju ruang penyimpanan bawah tanah.

Rumah yang lebih besar bahkan memiliki loteng dan teras di mana ibu rumah tangga biasa mencuci seprai dan sereal kering dan kacang-kacangan.

Beberapa bangunan, yang dulunya milik borjuasi pedesaan, masih dihiasi dengan lambang dinding serta pintu kayu yang dicat.

Baca juga: Tren Jual Beli Rumah Tua Seharga 1 Euro di Italia Makin Meningkat

Rumah bobrok yang tertutup lumut lainnya memiliki lubang di atap dan jendela kosong.

Area Pratola Peligna yang diduduki adalah labirin rumah-rumah baru berwarna pastel yang terhubung dengan yang lebih tua melalui jaringan lorong-lorong melengkung.

Kota ini menghadap ke lembah murni yang dilintasi sungai dan dikelilingi oleh lereng ski dan hutan, yang pernah diserbu oleh bajak laut.

Fosil prasejarah telah ditemukan di daerah itu, termasuk kerangka mamut.

Selain itu ada rute trekking berliku ke hutan belantara Taman Nasional Majella, yang masih dijelajahi oleh serigala dan beruang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com