Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suduken Saat Olahraga: Penyebab, Cara Mengatasi, dan Mencegahnya

Kompas.com - 13/10/2021, 07:45 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Penyebab Suduken

Namun ada sejumlah hal yang bisa menjadi penyebab dan pemicu rasa sakit perut saat berolahraga. Berikut di antaranya:

  • Makan dan minum

Makan sebelum berolahraga adalah penyebab potensial munculnya sakit perut atau suduken tersebut.

Kondisi tersebut bisa terjadi karena lambung dan usus belum selesai mencerna makanan, namun dipaksa untuk kembali membakar kalori dari makanan.

Hal itu membuat kerja usus jadi semakin berat dan memicu gelembung-gelembung gas di dalam saluran pencernaan.

Gelembung gas ini akan bergerak naik dan menekan diafragma sehingga memicu suduken.

Ada juga beberapa bukti bahwa konsumsi cairan dengan karbohidrat dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mendapatkan suduken.

  • Usia

Bukti menunjukkan bahwa individu yang lebih muda lebih rentan terhadap suduken.

Namun, para peneliti mencatat bahwa ini mungkin karena orang yang lebih tua memiliki tingkat aktivitas yang lebih rendah dibanding anak muda.

  • Kurang pemanasan

Pemanasan sebelum olahraga tidak hanya bermanfaat untuk mencegah suduken, tapi juga membuat otot lebih lentur sehingga terhindar dari risiko cedera.

Selainitu, pemanasan yang tidak memadai atau berolahraga dalam kondisi dingin juga dapat memicu nyeri perut.

  • Intensitas latihan

Tidak ada konsensus tentang apakah intensitas latihan dapat mempengaruhi suduken.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa latihan intensitas tinggi lebih cenderung menyebabkan suduken, sementara penelitian lain menunjukkan sebaliknya.

Orang yang terlatih mungkin tidak mengalami suduken seperti yang tidak dikondisikan. Namun, atlet kadangkala juga masih mengalami suduken.

Baca juga: Sakit Perut

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Tren
10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

Tren
Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Tren
Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Tren
Federasi Sepak Bola Korea Selatan Minta Maaf Usai Negaranya Gagal ke Olimpade Paris

Federasi Sepak Bola Korea Selatan Minta Maaf Usai Negaranya Gagal ke Olimpade Paris

Tren
Profil Joko Pinurbo, Penyair Karismatik yang Meninggal di Usia 61 Tahun

Profil Joko Pinurbo, Penyair Karismatik yang Meninggal di Usia 61 Tahun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com