Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Cedera ACL, dari Penyebab hingga Pencegahannya

Kompas.com - 12/10/2021, 17:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Faktor risiko

Ada sejumlah faktor yang meningkatkan risiko cedera ACL, antara lain:

  • Seorang perempuan, faktor risiko ini dimungkinkan karena adanya perbedaan anatomi, kekuatan otot dan pengaruh hormonal.
  • Berpartisipasi dalam olahraga tertentu, seperti sepak bola, sepak bola, bola basket, senam, dan ski lereng.
  • Kondisi yang buruk.
  • Menggunakan pola gerakan yang salah, seperti menggerakkan lutut ke dalam saat jongkok.
  • Mengenakan alas kaki yang tidak pas.
  • Menggunakan peralatan olahraga yang tidak dirawat dengan baik, seperti pengikat ski yang tidak disesuaikan dengan benar.
  • Main di rumput sintetis.

Kondisi komplikasi

Orang yang mengalami cedera ACL memiliki risiko lebih tinggi terkena osteoarthritis di lutut. Arthritis dapat terjadi bahkan jika seseorang menjalani operasi untuk merekonstruksi ligamen.

Beberapa faktor kemungkinan mempengaruhi risiko radang sendi, seperti tingkat keparahan cedera asli, adanya cedera terkait pada sendi lutut, atau tingkat aktivitas setelah perawatan.

Baca juga: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Mau Pakai APBN, Apa Dampaknya?

Pencegahan cedera ACL

Pelatihan dan olahraga yang tepat dapat membantu mengurangi risiko cedera ACL.

Seorang dokter kedokteran olahraga, terapis fisik, pelatih atletik, atau spesialis lain dalam kedokteran olahraga dapat memberikan penilaian, instruksi, dan imbauan yang dapat membantu Anda mengurangi risiko.

Adapun program untuk mengurangi cedera ACL, meliputi:

  • Latihan untuk memperkuat inti, termasuk pinggul, panggul dan perut bagian bawah, dengan tujuan melatih atlet untuk menghindari gerakan lutut ke dalam selama jongkok.
  • Latihan yang memperkuat otot kaki, terutama latihan hamstring, untuk memastikan keseimbangan keseluruhan kekuatan otot kaki.
  • Latihan yang menekankan teknik dan posisi lutut yang tepat saat melompat dan mendarat dari lompatan.
  • Pelatihan untuk meningkatkan teknik saat melakukan gerakan berputar dan berubah arah (memotong).

Dengan pelatihan untuk memperkuat otot-otot kaki, pinggul dan inti, serta pelatihan untuk meningkatkan teknik melompat dan mendarat dan untuk mencegah gerakan lutut ke dalam, dapat membantu mengurangi risiko cedera ACL yang lebih tinggi pada atlet wanita.

Upaya pencegahan lain agar cedera ACL tidak muncul yakni bisa dengan memakai alas kaki dan bantalan yang sesuai untuk jenis olahraga yang Anda lakukan.

Jika Anda menuruni lereng ski, pastikan ikatan ski Anda disetel dengan benar oleh seorang profesional terlatih sehingga ski Anda akan terlepas dengan tepat jika Anda jatuh.

Yang perlu diketahui, memakai penyangga lutut tampaknya tidak mencegah cedera ACL atau mengurangi risiko cedera berulang setelah operasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pekerja Sudah Punya Rumah atau Ambil KPR, Masih Kena Potongan Tapera?

Pekerja Sudah Punya Rumah atau Ambil KPR, Masih Kena Potongan Tapera?

Tren
Bayi Tertabrak Fortuner di Sidoarjo, Apakah Orangtua Berpeluang Dipidana?

Bayi Tertabrak Fortuner di Sidoarjo, Apakah Orangtua Berpeluang Dipidana?

Tren
IKD Jadi Kunci Akses 9 Layanan Publik per Oktober, Bagaimana Nasib yang Belum Aktivasi?

IKD Jadi Kunci Akses 9 Layanan Publik per Oktober, Bagaimana Nasib yang Belum Aktivasi?

Tren
Bisakah Perjanjian Pranikah Atur Perselingkuhan Tanpa Pisah Harta?

Bisakah Perjanjian Pranikah Atur Perselingkuhan Tanpa Pisah Harta?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 30-31 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 30-31 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ini yang Terjadi jika Tidak Memadankan NIK dan NPWP | La Nina Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

[POPULER TREN] Ini yang Terjadi jika Tidak Memadankan NIK dan NPWP | La Nina Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Tren
Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draf Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draf Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta Setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta Setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Tren
Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Tren
Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Tren
Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Tren
Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Tren
Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com