KOMPAS.com - Manakah yang lebih sehat, racikan kopi pagi atau seduhan teh pagi? Sama-sama mengandung kafein, kedua minuman ini selalu menjadi rebutan di pagi hari.
Teh dan kopi selalu setia menemani ritual sarapan pagi masyarakat dunia. Diseduh dalam takaran hangat, keduanya sama-sama mengepulkan uang panas yang wanginya bisa membangunkan saraf-saraf.
Kopi dan teh adalah minuman stimulan yang bisa diracik dengan beragam cara. Ada yang menyukai kopi hitam, ada yang menyukai kopi dalam seduhan manis dengan tambahan susu juga zat gula.
Untuk teh pun demikian. Yang tidak menyukai teh tawar, akan mencampurkan lemon, madu, krimer hingga susu.
Lantas, manakah yang lebih sehat dikonsumsi di pagi hari?
Baca juga: Ada Efek Sampingnya, Ini 7 Tanda Anda Kebanyakan Teh
Mengutip dari NDTV, teh dan kopi sama-sama mengandung banyak kafein. Jika dikonsumsi dalam takaran aman, kafein bisa melancarkan peredaran darah, membangunkan sistem saraf, dan membuat fokus.
Namun jika dikonsumsi berlebihan, baik kafein yang ada di dalam teh maupun kopi, bisa menyeret kita ke berbagai sensasi tubuh yang tak nyaman.
Agar efek overdosis tak kita dapatkan, sebaiknya kita tak mengonsumsi kopi dan teh lebih dari takaran 400 mg per hari.
Takaran tersebut kira-kira hampir sama dengan 4 hingga 5 gelas cangkir espresso yang ada di kafe-kafe.
Baca juga: Cara Mengatasi Tremor dan Anxiety karena Efek Kebanyakan Kafein
Kopi dan teh sama-sama memiliki sisi plus dan negatif sendiri-sendiri.
The US Food and Drugs Administration atau FDA mengatakan bahwa plus minus dari kedua minuman ini terletak pada takaran dan bahan pendamping yang kita tambahkan ke dalam cangkir.
Benang merahnya, baik mengonsumsi teh maupun kopi untuk teman makan pagi, akan lebih sehat jika Anda menyesapnya tanpa kandungan susu dan zat gula berlebih.
Tanpa mereka sadari, kandungan glukosa di dalam kopi ini sangat berlebih sehingga bisa membahayakan mereka yang sudah tinggi kadar gula dalam darahnya.