Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Sehat Mana, Teh Pagi atau Kopi Pagi?

Kompas.com - 10/10/2021, 08:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Manakah yang lebih sehat, racikan kopi pagi atau seduhan teh pagi? Sama-sama mengandung kafein, kedua minuman ini selalu menjadi rebutan di pagi hari.

Teh dan kopi selalu setia menemani ritual sarapan pagi masyarakat dunia. Diseduh dalam takaran hangat, keduanya sama-sama mengepulkan uang panas yang wanginya bisa membangunkan saraf-saraf.

Kopi dan teh adalah minuman stimulan yang bisa diracik dengan beragam cara. Ada yang menyukai kopi hitam, ada yang menyukai kopi dalam seduhan manis dengan tambahan susu juga zat gula.

Untuk teh pun demikian. Yang tidak menyukai teh tawar, akan mencampurkan lemon, madu, krimer hingga susu. 

Lantas, manakah yang lebih sehat dikonsumsi di pagi hari? 

Baca juga: Ada Efek Sampingnya, Ini 7 Tanda Anda Kebanyakan Teh

Kandungan dalam teh dan kopi

Mengutip dari NDTV, teh dan kopi sama-sama mengandung banyak kafein. Jika dikonsumsi dalam takaran aman, kafein bisa melancarkan peredaran darah, membangunkan sistem saraf,  dan membuat fokus.

Namun jika dikonsumsi berlebihan, baik kafein yang ada di dalam teh maupun kopi, bisa menyeret kita ke berbagai sensasi tubuh yang tak nyaman.

ilustrasi kopi tubruk. SHUTTERSTOCK/ijp2726 ilustrasi kopi tubruk.
Seperti keinginan untuk terus menerus berkemih, kegelisahan, tremor atau tangan gemetar, jantung berdebar-debar hingga perut begah.

Agar efek overdosis tak kita dapatkan, sebaiknya kita tak mengonsumsi kopi dan teh lebih dari takaran 400 mg per hari.

Takaran tersebut kira-kira hampir sama dengan 4 hingga 5 gelas cangkir espresso yang ada di kafe-kafe.

Baca juga: Cara Mengatasi Tremor dan Anxiety karena Efek Kebanyakan Kafein

Mana yang lebih sehat?

Kopi dan teh sama-sama memiliki sisi plus dan negatif sendiri-sendiri.

The US Food and Drugs Administration atau FDA mengatakan bahwa plus minus dari kedua minuman ini terletak pada takaran dan bahan pendamping yang kita tambahkan ke dalam cangkir. 

Benang merahnya, baik mengonsumsi teh maupun kopi untuk teman makan pagi, akan lebih sehat jika Anda menyesapnya tanpa kandungan susu dan zat gula berlebih.

Kopi bisa menyehatkan usia 50 tahun ke atas, meminimalkan risiko terkena diabates tipe 2 dan demensia.Unsplash/Snapbythree Kopi bisa menyehatkan usia 50 tahun ke atas, meminimalkan risiko terkena diabates tipe 2 dan demensia.
Kopi sendiri bercitarasa pahit, sehingga kebanyakan orang akan menambahkan zat gula terlalu banyak ke dalam seduhan kopinya.

Tanpa mereka sadari, kandungan glukosa di dalam kopi ini sangat berlebih sehingga bisa membahayakan mereka yang sudah tinggi kadar gula dalam darahnya.

Nah untuk Anda yang tak begitu tahan terhadap kafein dan memiliki saluran pencernaan yang sensitif, memang lebih baik memilih teh dari pada kopi.

Baca juga: Tips Sehat Menyesap Kopi untuk Usia 50 Tahun ke Atas

Meski mengandung kafein, namun kandungan kafein dalam teh hitam jauh lebih rendah dari pada kandungan kafein pada kopi hitam.

Pertimbangan selanjutnya bisa dititikberatkan pada kandungan nutrisi yang ada pada keduanya.

Kopi mengandung senyawa yang bisa meningkatkan metabolisme, membuat saraf dan otak bekerja lebih maksimal sehingga kantuk hilang dan Anda bisa lebih fokus. Sedangkan teh mengandung senyawa antioksidan yang bisa menurunkan tekanan darah dan menenangkan saraf.

Jadi ketika di pagi hari Anda sangat mengantuk dan butuh tendangan semangat, lebih baik memilih secangkir kopi pagi.

Namun jika di pagi hari Anda terbangun dengan mood buruk selepas semalaman berkonflik dengan pasangan, sesaplah secangkir teh hangat yang menangkan saraf. 

Baca juga: Mana yang Lebih Sehat, Kopi Panas atau Kopi Dingin?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com