Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Vaksin Covid-19 yang Hanya Butuh Satu Kali Suntikan

Kompas.com - 30/09/2021, 15:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Vaksin Covid-19 yang diberikan di Indonesia sebagian besar membutuhkan dua kali suntikan untuk memberikan perlindungan maksimal bagi penerimanya.

Selain vaksin dua dosis suntikan, sejumlah produk vaksin Covid-19 ada yang diberikan hanya satu kali suntikan.

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Akses Vaksinasi bagi Masyarakat Adat dan Kelompok Rentan, melalui keterangan pers pada 15 September 2021, mengusulkan prioritas vaksin Janssen.

Seperti diberitakan Kompas.id, 15 September 2021, menurut mereka, vaksin satu dosis seperti vaksin Janssen sebaiknya diberikan kepada masyarakat yang tinggal di pedalaman dan kalangan disabilitas.

Selain lebih efektif dalam pendistribusiannya, pemantauan terhadap kejadian ikutan pasca-imunisasi juga lebih mudah dilakukan.

Apa saja vaksin Covid-19 yang diberikan dalam satu dosis?

1. Janssen

Ilustrasi vaksin Covid-19 Janssen yang diproduksi Johnson & Johnson. Vaksin dosis tunggal ini dapat izin penggunaan darurat WHO.SHUTTERSTOCK/Carlos l Vives Ilustrasi vaksin Covid-19 Janssen yang diproduksi Johnson & Johnson. Vaksin dosis tunggal ini dapat izin penggunaan darurat WHO.
Salah satu vaksin dosis tunggal adalah vaksin dari perusahaan Johnson & Johnson yang disebut vaksin Janssen.

Vaksin ini dikembangkan oleh Janssen Pharmaceutical Companies. Janssen Covid-19 Vaccine diberikan dalam sekali suntikan sebanyak 0,5 mL secara intramuscular pada orang berusia 18 tahun ke atas.

Melansir laman BPOM, efikasi Vaksin Janssen untuk mencegah semua gejala (any symptom) Covid-19 adalah sebesar 67,2 persen dan efikasi untuk mencegah gejala Covid-19 sedang hingga berat (moderate to severe/critical) pada subjek di atas 18 tahun adalah sebesar 66,1 persen.

Reaksi lokal maupun sistemik dari pemberian Janssen Covid-19 Vaccine menunjukkan tingkat keparahan grade 1 dan 2.

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) lokal yang umum terjadi, antara lain:

  • Nyeri
  • Kemerahan
  • Pembengkakan.

KIPI sistemik yang umum terjadi adalah:

  • Sakit kepala
  • Rasa lelah (fatique)
  • Nyeri otot (myalgia)
  • Mengantuk
  • Mual (nausea)
  • Muntah
  • Demam (pyrexia)
  • Diare.

Vaksin ini telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Baca juga: Vaksin Janssen Tiba 500.000 Dosis, Ini Sasaran, Efikasi, dan Efek Sampingnya

2. Convidecia

Ilustrasi vaksin Covid-19: Vaksin Convidecia menjadi salah satu vaksin yang mendapatkan izin penggunaan darurat dari BPOM untuk vaksinasi di Indonesia.SHUTTERSTOCK/Chokniti Khongchum Ilustrasi vaksin Covid-19: Vaksin Convidecia menjadi salah satu vaksin yang mendapatkan izin penggunaan darurat dari BPOM untuk vaksinasi di Indonesia.
Vaksin Convidecia yang diproduksi Cansino juga hanya diberikan dalam satu dosis. Melansir Kompas.com, 10 September 2021, Convidecia (Ad5-nCoV) adalah vaksin vektor virus rekombinan baru untuk Covid-19 di China.

Vaksin ini diberikan untuk dosis tunggal atau satu kali penyuntikan di atas platform teknologi vaksin vektor virus berbasis adenovirus CanSinoBIO.

Adapun yang bisa disuntik vaksin ini adalah kelompok usia 18 tahun ke atas dengan dosis tunggal sebanyak 0,5 mL secara intramuscular (disuntikkan ke otot tubuh seperti bahu).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Tren
Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiaannya Diikuti Ratusan Orang

Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiaannya Diikuti Ratusan Orang

Tren
Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Tren
Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Tren
Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Tren
Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Tren
Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Tren
Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Tren
Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Tren
Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Tren
Mengenal Jampidsus, Unsur 'Pemberantas Korupsi' Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Mengenal Jampidsus, Unsur "Pemberantas Korupsi" Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Tren
Starlink dan Literasi Geospasial

Starlink dan Literasi Geospasial

Tren
Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Tren
5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

Tren
Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com