Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kutu Putih, Cara Basmi dan Pestisida Alaminya

Kompas.com - 27/09/2021, 07:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Jangan anggap sepele jika terdapat bintik putih pada tanaman Anda.

Bintik putih yang seperti serat kapas putih itu ternyata adalah kumpulan hama yang biasa disebut Kutu Putih.

Keberadaan hama ini merugikan, karena dapat merusak tanaman. Oleh karena itu butuh cara yang tepat untuk menanganinya.

Berikut informasi mengenai Kutu Putih, cara pengendalian, dan pestisida alami untuk hama tersebut:

Baca juga: 7 Cara Mudah Mencegah dan Membasmi Kutu Beras

Mengenal Kutu Putih

Dikutip dari laman Litbang Pertanian, Kutu Putih merupakan hama yang bersifat partenogenetik telitoki.

Artinya, semua keturunan yang dihasilkan hewan tersebut adalah betina dan setiap kutu bisa menghasilkan keturunan.

Pada kondisi yang optimal, satu betina kutu putih bisa menghasilkan 200-600 butir telur.

Kutu putih dewasa memiliki tubuh berwarna merah muda dengan bentuk oval yang tertutup tepung putih berlilin dengan mata relatif berkembang dan tungkai berkembang biak dengan ukuran yang sama.

Adapun siklus hidup kutu putih rata-rata dari telur hingga dewasa sekitar 28 hari.

Kutu putih memiliki nama latin Phenacoccus manihoti Matile-Ferrero atau mealybug.

Hama ini bukan hama asli Indonesia, melainkan dari Kawasan Amerika Selatan.

Pada awal tahun 1970 an hama tersebut mulai menyebar ke Kawasan Afrika dan kemudian berkembang menyerang tanaman ubi kayu.

Selanjutnya penyebaran hama kutu putih berlanjut hingga ke Asia Tenggara termasuk Indonesia.

Baca juga: 5 Cara Ampuh Basmi Kutu Beras dan Kumbang Tepung

Serangan Kutu Putih

Kutu putih menyerang dengan cara menghisap cairan pada bagian daun dan pucuk tanaman.

Adapun gejala yang timbul akibat serangan ini di antaranya adalah mengkerut dan pucuk mengerdil hingga menyerupai bunga atau disebut bunchy tops.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

Tren
4 Jenis Alergi Makanan yang Bisa Muncul Saat Dewasa

4 Jenis Alergi Makanan yang Bisa Muncul Saat Dewasa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com