Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab dan Gejala Kanker DLBCL, Penyakit yang Diidap Ari Lasso

Kompas.com - 18/09/2021, 17:00 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

Pasien juga kemungkinan akan diminta untuk melakukan perawatan dengan radiasi selama beberapa minggu. Perawatan ini akan menggunakan sinar-X untuk menghancurkan sel kanker yang bersarang dalam tubuh.

Kembalinya kanker DLBCL terkait dengan usia, kesehatan umum, stadium penyakit, dan letak kanker tersebut di tubuh.

Meski begitu, bagi banyak orang yang pernah mengidapnya, kanker DLBCL tidak kembali setelah menjalani perawatan.

Baca juga: [HOAKS] Rendaman Nanas dan Air Panas Bisa Membunuh Sel Kanker

Jika kanker muncul kembali, dokter kemungkinan akan menyarankan pengobatan yang menggabungkan kemoterapi dosis tinggi dengan transplantasi sel induk.

Pasien kanker DLBCL akan mendapatkan jenis perawatan yang disebut "transplantasi sel induk autologus". Dengan demikian, sel induk yang akan ditransplantasikan diambil dari tubuh pasien, bukan dari pendonor.

Dokter akan memberi obat yang disebut growth factor. Obat tersebut menyebabkan sel induk berpindah dari sumsum tulang ke aliran darah.

Dokter pun akan mulai mengumpulkan sel punca dari darah. Terkadang dokter juga membekukan sel punca agar bisa digunakan di waktu selanjutnya.

Setelah proses pengumpulan sel induk dari darah selesai, pasien akan diobati dengan kemoterapi atau radiasi dosis tinggi yang bisa berlangsung selama beberapa hari.

Selama proses ini, ada beberapa efek samping yang mungkin akan dialami oleh pasien, seperti sakit mulut, sakit tenggorokan, mual, dan muntah.

Baca juga: Profil Helen McCrory, Aktris Legendaris Inggris yang Meninggal karena Kanker

Dalam kondisi tersebut, pasien dapat mengonsumsi obat yang bisa meringankan beberapa efek samping akibat perawatan tersebut.

Dokter pun akan mulai melakukan transplantasi sel induk kepada pasien setelah beberapa hari usai perawatan kemoterapi berakhir.

Sel induk akan diberikan melalui infus. Dengan begitu, pasien tidak akan merasakan sakit dan tetap terjaga saat prosesi transplantasi berlangsung.

Dalam waktu 8 hingga 14 hari setelah transplantasi, sumsum tulang akan mulai memproduksi sel darah baru.

Selama proses tersebut, pasien berisiko terkena infeksi, sedangkan sumsum tulang kembali normal. Oleh sebab itu, dokter akan memberi antibiotik kepada pasien.

Perawatan lain yang juga bisa dilakukan oleh pasien kanker DLBCL adalah terapi gen atau terapi CAR-T.

Baca juga: [HOAKS] Alat Tes Swab Dapat Meningkatkan Risiko Terkena Kanker

Sel T pasien yang menjalani perawatan ini akan direkayasa secara genetik di laboratorium agar sel tersebut dapat melawan sel kanker dalam tubuh.

Terapi CAR-T dapat digunakan pada orang dewasa pengidap kanker DLCBL, limfoma sel B besar mediastinum primer, limfoma sel B tingkat tinggi, dan kanker DLBCL yang timbul dari limfoma folikular.

Biasanya, pengidap kanker DLBCL akan merasa baik-baik saja selama perawatan dan pulih dalam waktu beberapa bulan.

(Penulis: Bestari Kumala Dewi)

Sumber: KOMPAS.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com