Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Kanker Sedunia dan Sejarah Peringatannya

Kompas.com - 04/02/2021, 14:02 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari Kanker Sedunia diperingati setiap 4 Februari. Tujuan peringatan Hari Kanker Sedunia adalah untuk menyelamatkan jutaan kematian yang dapat dicegah setiap tahun dengan meningkatkan kesadaran dan pendidikan tentang kanker.

Peringatan Hari Kanker Sedunia juga untuk menekan pemerintah dan individu di seluruh dunia agar mengambil tindakan melawan penyakit tersebut.

Melansir laman World Cancer Day, Hari Kanker Sedunia merupakan inisiatif pemersatu global yang dipimpin oleh Union for International Cancer Control (UICC).

UICC adalah organisasi kanker internasional terbesar dan tertua yang berdedikasi untuk memimpin dalam pertemuan, pengembangan kapasitas, dan inisiatif advokasi yang menyatukan komunitas kanker untuk mengurangi beban kanker global.

Organisasi itu juga mempromosikan kesetaraan yang lebih besar, dan mengintegrasikan pengendalian kanker ke dalam agenda kesehatan dan pembangunan dunia.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Telenovela Marimar Tayang Perdana

Sejarah Hari Kanker Sedunia

Hari Kanker Sedunia dibuat pada 4 Februari 2000 pada acara World Summit Against Cancer for the New Millennium di Paris.

Piagam Paris bertujuan untuk mempromosikan penelitian, mencegah kanker, meningkatkan layanan pasien, meningkatkan kesadaran dan memobilisasi komunitas global untuk membuat kemajuan melawan kanker, dan termasuk penerapan Hari Kanker Dunia.

Sejak saat itu, Hari Kanker Dunia tumbuh menjadi gerakan positif bagi semua orang untuk bersatu dalam satu suara menghadapi salah satu tantangan terbesar dalam sejarah.

Setiap tahunnya, Hari Kanker memiliki tema.

Masih dari laman World Cancer Day, tema Hari Kanker Dunia 2021 adalah 'I Am and I Will'. Ini tentang Anda dan komitmen Anda untuk bertindak.

World Cancer Day percaya melalui tindakan positif yang dilakukan bersama-sama, maka akan dapat mencapai target pengurangan jumlah kematian dini akibat kanker dan penyakit tidak menular hingga sepertiganya pada tahun 2030.

Dengan tema tersebut, diharapkan setiap orang menyadari untuk berkomitmen dan bertindak agar tercapai kemajuan yang kuat dalam mengurangi dampak global dari kanker.

Melansir laman UICC, kampanye I Am And I Will menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan individu akan berdampak pada semua orang di sekitarnya, di lingkungan, di komunitas, hingga melintasi benua.

"Tahun ini adalah pengingat akan kekuatan kerja sama dan aksi kolektif yang abadi. Ketika kita memilih untuk bersatu, kita dapat mencapai apa yang kita semua inginkan: dunia yang lebih sehat, lebih cerah tanpa kanker," tulis UICC dalam lamannya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Mahatma Gandhi Dibunuh

Bagaimana cara untuk berkontribusi?

Anda bisa membuat poster yang mengedukasi masyarakat. Poster tersebut bisa didesain sesuai selera Anda. Posternya bisa diakses lewat laman berikut: https://www.worldcancerday.org/custom-poster.

Selain itu, Anda juga bisa melakukan hal-hal berikut:

1. Menerangi bangunan dengan warna oranye dan biru
2. Menulis artikel opini, menulis blog, merekam video, dan semacamnya.
3. Membuat acara seperti flash mob, pemutaran film gratis, menggalang dana, dan acara-acara lainnya.
4. Kirimkan surat kepada partai politik Anda untuk meminta mereka menunjukkan komitmen, meningkatkan kesadaran publik, dan mengambil tindakan pada Hari Kanker Dunia ini.
5. Ikuti kuis untuk menguji seberapa besar pengetahuan Anda soal kanker di laman berikut: worldcancerday.org/quiz.
6. Ikuti Tantangan 21 Hari dengan mendaftar di laman berikut: https://www.worldcancerday.org/21DayChallenge.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Tren
Sejumlah Riset Sebut Hubungan Kekurangan Vitamin D dengan PCOS

Sejumlah Riset Sebut Hubungan Kekurangan Vitamin D dengan PCOS

Tren
5 Penyebab Anjing Menggonggong Berlebihan dan Cara Mengatasinya

5 Penyebab Anjing Menggonggong Berlebihan dan Cara Mengatasinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com