Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
KOMPAS.com - Beredar informasi di media sosial Facebook yang menyebutkan bahwa paparan radiasi dari koneksi WiFi dapat menyebabkan penyakit kanker darah.
Informasi itu menyebut, kasus kanker darah akibat radiasi WiFi sudah memakan korban, yakni seorang anak berusia 3 tahun bernama Zein Raffael Khasan.
Dari penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, ada yang perlu diluruskan dari informasi yang beredar itu.
Kasus kanker darah pada anak bernama Zein Raffael Khasan memang benar terjadi.
Platform penggalangan dana KitaBisa, pada 5 Agustus 2018, memuat penggalangan dana untuk Zein Raffael Khasan yang mengidap kanker darah.
Kendati demikian, dalam keterangan penyakit kanker darah yang diderita Zein Raffael Khasan, tidak disebutkan bahwa penyakit itu disebabkan oleh radiasi WiFi.
Selain itu, berdasarkan berbagai studi yang telah dilakukan, tidak ditemukan bukti bahwa radiasi WiFi meningkatkan risiko terjadinya kanker.
Diketahui, informasi tersebut disebarkan di media sosial Facebook oleh akun atas nama Rahmathya pada 12 Maret 2021.
Berikut narasi selengkapnya:
"PERINGATAN
BUAT YANG PUNYA ANAK ATAU CUCU
UMUR 01-13 TAHUN.
-----------------------------------------------
* Buat yg punya anak usia 1-13 tahun atau yg punya Cucu usia 1-13 tahun BACA dng SERIUS utk kesehatan dan keselamatan anak dan atau cucu tersayang ! ! !*
Perkenankanlah, saya atas nama Retno Seysa Sekarsary Pumpi bdo, selaku Bude dari Ananda Zein Raffael Khasan, usia 3th (blm genap) yang sampai sa'at ini sudah 2 minggu terbaring di Rumah Sakit karena didiagnosa terkena kanker darah..
Yang mana kita semua tidak tahu dan tidak ada gejala sebelumnya. Di rumah anak tersebut aktif, sehat, pintar bahkan sudah sekolah di PAUD.
Hanya dalam kurun waktu 1 bulan gejala yang menyerang sangatlah cepat, bermula dari sariawan dan demam, serta mata sedikit bengkak..
Kami mengira hanyalah efek dari menangis yang tak berkesudahan, hingga menjadikan mata itu sembab.. singkat cerita kami bawa ke salah satu Klinik Anak dan disarankan untuk langsung dibawa ke Rumah Sakit.
Kamipun bawa ke Rumah Sakit dekat kami tinggal dan pihak dokter tidak berani ambil tindakan karena dirasa sudah parah dan harus dibawa ke RS Pantirapih atau Sardjito..
Mengingat karena kondisi anak sudah lemas kami bawa ke RS Pantirapih dan dirawat 3 hr di sana.. Dengan kondisi yang semakin memburuk pihak RS merujuk lagi ke RS Sarjito, untuk penanganan yang lebih... Setelah keponakan kami dirawat di sana dan sudah menjalani CT Scan, hasil yang mencengangkan karena keponakan kami mengidap kanker darah.. dan sudah stadium 4..!