Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Yang Blangsak dan yang Tajir di Masa Pandemi

Kompas.com - 14/09/2021, 06:14 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Saya angkat topi dengan semangat Helmy Andhika, anak muda di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, yang mengubah keterpurukan akibat pandemi menjadi berkah.

Helmy yang menjadi korban PHK mampu menjadikan hobinya mengutak-atik Vespa lawas sebagai ladang penghasilan baru. Bersama korban PHK lain, di antaranya adalah mantan pilot sebuah maskapai penerbangan, Helmy membangun bengkel Vespa (Kompas.com, 11 September 2021). 

Baca juga: Kisah di Balik Bengkel Vespa Klasik di Pamulang, Hasil Kerja Keras Mereka yang Dipecat Saat Pandemi

Kisah pantang menyerah juga datang dari mantan chef hotel berbintang di Pekalongan, Jawa Tengah. Nur Rokhim yang juga menjadi korban pandemi mengubah nasib para korban PHK menjadi pemilik warung makan di teras rumahnya.

Warung Lawing Sewu milik Nu Rokhim kini ramai diserbu pembeli karena menjual aneka panganan bercitarasa hotel bintang lima dengan harga kaki lima (Kompas.com, 12 Agustus 2021).

Baca juga: Dipecat karena Pandemi, Mantan Koki Hotel Berbintang Buka Warung Makan di Teras

Badan Pusat Statistik (BPS) mengakui adanya peningkatan angka pengangguran selama pandemi. Peningkatan terbesar justru terjadi di kalangan usia muda alias usia produktif (Kompas.com, 30 Agustus 2021).

Baca juga: BPS: Pandemi Bikin Banyak Anak Muda Jadi Pengangguran

Pengangguran di rentang usia 20–24 tahun pada Februari 2021 tercatat 17,66 persen. Naik 3,36 persen dari data pengangguran Februari 2020. Pada periode yang sama, pengangguran usia 25–29 tahun bertambah 2,26 persen menjadi 9,27 persen. 

Rakyat terdampak, harta pejabat meningkat

Sementara rakyat blangsak karena dampak pandemi, sejumlah pejabat mengalami penambahan harta kekayaan. 

Kata blangsak yang populer sebagai bahasa gaul berasal dari bahasa sunda balangsak yang artinya miskin atau sengsara. Dalam bahasa gaul, blangsak bekonotasi negatif. Lawan kata blangsak adalah tajir yang artinya kaya. "Tajir melintir" artinya super kaya. Istilah sekarang, orang yang "tajir melintir" kerap disebut sultan. 

Masih berdasar data BPS, jumlah orang miskin pada Maret 2021 mencapai 27,54 juta orang. Dibandingkan Maret 2020, jumlah orang miskin ini naik 1,12 juta orang.

Sementara, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melaporkan, berdasarkan analisis Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) setahun terakhir, harta 70,3 persen pejabat negara mengalami kenaikan.

Tidak hanya Presiden Joko Widodo yang hartanya meningkat, harta 58 persen pembantunya di kabinet juga bertambah lebih dari Rp 1 miliar. Kemudian, 26 persen menteri yang lain, hartanya bertambah kurang dari Rp 1 miliar. Yang hartanya menyusut hanya 3 persen  (Kompas.com, 13 September 2021).

Baca juga: Ironi Masa Pandemi, Kekayaan Pejabat Naik di Tengah Bertambahnya Penduduk Miskin

KPK juga mendapatkan, 45 persen kekayaan anggota DPR bertambah lebih dari Rp 1 miliar. Hanya 38 persen anggota dewan yang melaporkan kekayaannya bertambah kurang dari Rp 1 miliar. Sementara, yang hartanya berkurang hanya 11 persen. 

Kenaikan harta pejabat tidak saja terjadi di Pusat tetapi juga dinikmati pejabat daerah, baik tingkat provinsi atau kabupaten dan kotamadya.

Untuk gubernur, 30 persen melaporkan hartanya naik di atas Rp 1 miliar. Sebanyak 40 persen lainnya bertambah kurang dari Rp 1 miliar. Untuk walikota dan bupati, 18 persen menyebut hartanya bertambah di atas Rp 1 miliar.

Butuh vitamin dan jamu

Mau tahu apa pekerjaan yang diimpikan para mahasiswa saya? Hampir tak ada yang ingin menjadi dosen. Umumnya, mereka ingin menjadi presiden, menteri, anggota DPR, gubernur, walikota, bupati, hingga kepala sekolah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com