Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varian Covid-19 Mu dan Delta, Lebih Berbahaya Mana?

Kompas.com - 11/09/2021, 06:30 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menambahkan varian virus corona B.1.621 atau varian Mu dalam daftar mereka.

WHO mengategorikan varian Mu ke dalam variant of Interest (VoI), sedangkan varian Delta masuk kategori Variant of Concern (VoC)

Lantas, apakah varian ini lebih berbahaya dari varian B.1.617.2 atau varian Delta?

Mengutip Antara, Rabu (8/9/2021), Ketua Pokja Genetik FKKMK UGM dr Gunadi, menyatakan bahwa varian Delta memiliki level di atas varian Mu.

Ia berkeyakinan varian Mu ini tidak seganas varian Delta.

Kendati demikian, varian Mu tetap perlu diwaspadari karena diketahui menyebabkan penurunan kadar antibodi baik karena infeksi ataupun vaksinasi.

"Hasil riset awal menunjukkan varian Mu menyebabkan penurunan kadar antibodi netralisasi baik karena infeksi alamiah maupun vaksinasi, serupa dengan varian Beta. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut," kata Gunadi.

Baca juga: Ketua KPI Disorot, Bolehkan Saipul Jamil Tampil di TV meski untuk Edukasi

Perbedaan kategori

Varian Mu masuk dalam kategori Variants of Interest (VOI) pada 30 Agustus 2021. Varian ini pertama kali terdeteksi di Kolombia pada Januari 2021.

Mengutip CDC, Selasa (7/9/2021), varian yang masuk kategori ini adalah varian dengan penanda genetik spesifik yang telah dikaitkan dengan perubahan pada pengikatan reseptor, pengurangan netralisasi oleh antibodi yang dihasilkan terhadap infeksi atau vaksinasi sebelumnya, pengurangan kemanjuran pengobatan, dampak diagnostik potensial, atau prediksi peningkatan penularan atau keparahan penyakit.

Atribut yang diperhatikan dalam VOI adalah:

  • Penanda genetik spesifik yang diperkirakan mempengaruhi transmisi, diagnostik, terapeutik, atau pelarian imun.
  • Bukti bahwa itu adalah penyebab peningkatan proporsi kasus atau kelompok wabah yang unik.
  • Prevalensi atau ekspansi terbatas di suatu negara dan negara lainnya.

Baca juga: Disebut Kebal Vaksin, Ini Fakta Varian Covid-19 Mu

Sementara itu, varian Delta masuk dalam kategori Variants of Concern (VOC) pada 11 Mei 2021. Varian ini pertama kali terdeteksi di India pada Oktober 2020.

Varian yang masuk kategori ini adalah varian yang terbukti meningkatkan penularan, menyebabkan penyakit yang lebih parah (misalnya, peningkatan rawat inap atau kematian), pengurangan signifikan dalam netralisasi oleh antibodi yang dihasilkan selama infeksi atau vaksinasi sebelumnya, penurunan efektivitas pengobatan atau vaksin, atau kegagalan deteksi diagnostik.

Atribut yang diperhatikan dalam VOC adalah:

  • Bukti dampak pada diagnostik, perawatan, atau vaksin
  • Gangguan luas dengan target uji diagnostik
  • Bukti penurunan kerentanan secara substansial terhadap satu atau lebih kelas terapi
  • Bukti penurunan netralisasi yang signifikan oleh antibodi yang dihasilkan selama infeksi atau vaksinasi sebelumnya
  • Bukti berkurangnya perlindungan yang diinduksi vaksin dari penyakit parah
  • Bukti peningkatan penularan
  • Bukti peningkatan keparahan penyakit.

Baca juga: Waspada Virus Nipah, Ini Gejala, Diagnosis, dan Cara Penularannya


Tingkat penularan

Melansir Healthline, Rabu (8/9/2021), penelitian terbaru menemukan potensi varian Mu untuk lebih menular berasal dari 17 mutasi yang dibagikan dengan varian lain yang terkait dengan peningkatan penularan.

Varian Mu disebut mampu menghindari antibodi yang dihasilkan oleh vaksin Covid-19, penekanan respons kekebalan tubuh dan kemampuan untuk menghindari perlindungan alami atau yang diinduksi vaksin ini disebut pelarian imun.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com