Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sangat berbahaya, Ini Efek Sabu yang Dapat Merusak Tubuh

Kompas.com - 05/09/2021, 18:10 WIB
Maulana Ramadhan

Penulis

KOMPAS.com - Kasus penyalahgunaan narkotika jenis sabu yang melibatkan figur publik masih kerap terjadi. Ini tentu bisa berakibat buruk pada masyarakat yang belum mengetahui efek sabu pada tubuh.

Sabu atau metamfetamin kristal merupakan bentuk narkoba yang terlihat seperti pecahan kaca atau batu putih kebiruan yang mengkilat.

Narkotika jenis ini secara kimiawi mirip dengan amfetamin, obat yang digunakan untuk mengobati gangguan hiperaktivitas defisit perhatian (ADHD), narkolepsi, dan gangguan tidur.

Baca juga: Jangan Sesekali Mencobanya, Ini Bahaya Sabu pada Tubuh

Sayangnya, masih banyak orang menyalahgunakan obat-obatan ini. Hal ini bisa berakibat buruk pada tubuh. Dikutip dari berita Kompas.com Jumat (3/5/2021), berikut adalah efek sabu pada tubuh:

Efek konsumsi sabu pada tubuh

Sabu merupakan salah satu jenis narkotika yang sering disalahgunakan. Sabu biasanya dikonsumsi dengan cara dijadikan rokok, ditelan sebagai pil, disuntikkan pada tubuh, atau diisap melalui hidung.

Konsumsi sabu bisa meningkatkan jumlah dopamin di otak. Dopamin merupakan hormon yang memicu rasa bahagia, semangat, dan energi.

Karena itu, orang yang mengonsumsi sabu bisa merasa bahagia atau bersemangat, yang dikenal dengan sensasi "tinggi".

Namun, efek tersebut akan memudar dengan cepat. Karena itu, banyak orang yang kemudian mengonsumsinya dalam dosis tinggi sehingga menyebabkan kecanduan.

Selain itu ketika diminum, sabu akan memberikan efek kebahagiaan dan bersemangat sehingga seseorang bisa merasa berenergi.

Namun, efek tersebut hanya berjalan sementara, ketika efeknya hilang, orang yang mengonsumsinya bisa mengalami gangguan fisik dan mental.

Baca juga: Risiko dan Bahaya Sabu Suntik yang Digunakan Komika Coki Pardede

Obat ini juga bisa memicu gangguan tidur, hiperaktif, mual, delusi kekuasaan, peningkatan agresivitas, dan emosi yang tak terkontrol.

Bukan hanya itu, sabu juga bisa memicu insomnia, kebingungan, halusinasi, kecemasan, dan paranoia. Bahkan dalam beberapa kasus, penggunaan sabu dapat menyebabkan kejang hingga kematian.

Efek jangka panjang sabu

Tidak hanya berdampak langsung, konsumsi sabu juga dapat memiliki efek jangka panjang pada tubuh.

Berikut efek sabu pada tubuh secara jangka panjang:

  • Dalam jangka panjang, penggunaan sabu dapat menyebabkan kerusakan permanen, seperti peningkatan denyut jantung dan tekanan darah
  • Memicu kerusakan pembuluh darah di otak yang dapat menyebabkan stroke atau detak jantung tidak teratur, yang pada gilirannya dapat menyebabkan gagal jantung, kerusakan hati, ginjal, dan paru-paru
  • Pengguna sabu juga bisa mengalami kerusakan otak, termasuk kehilangan memori dan daya pikir
  • Kecanduan karena sensasi "tinggi" setelah penggunaan obat ini akan langsung bereaksi dan menghilang dengan cepat. Jika tidak mendapatkan asupan sabu, mereka bisa mengalami kesenjangan memori dan perubahan suasana hati yang ekstrem.

Baca juga: Coki Pardede Kecanduan Sabu Suntik, Apa Saja Risiko Bahayanya?

Karena efek negatif yang ditimbulkan oleh sabu sangat besar, sebaiknya kita jangan sesekali mencoba sabu.

Ini yang perlu selalu Anda ingat, sekali mencobanya, kita bisa mengalami kecanduan dan akan sulit untuk terlepas dari narkotika ini.

(Sumber:Kompas.com/Ariska Puspita Anggraini | Editor: Ariska Puspita Anggraini)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Tren
Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Tren
Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Tren
Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Tren
Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Tren
Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Tren
Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Tren
Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tren
Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Tren
Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Tren
Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Tren
Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com