Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Pejabat NTT Bernyanyi dan Berjoget Tanpa Masker, Ini Kata Epidemiolog

Kompas.com - 30/08/2021, 19:05 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman mengatakan, pejabat di Nusa Tenggara Timur yang menggelar acara tanpa memperhatikan protokol kesehatan, merupakan contoh buruk bagi masyarakat.

Rekaman video dan foto yang memperlihatkan pejabat pemerintah NTT menghadiri panggung hiburan viral di media sosial.

Diberitakan Kompas.com, Minggu (29/8/2021) dalam video itu terlihat ratusan orang menghadiri acara hingga membentuk kerumunan besar.

Terlihat pula banyak orang yang tidak menggunakan masker serta tidak menerapkan jaga jarak (physical distancing).

Acara tersebut dihadiri oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, para Wali Kota dan Bupati se-NTT, serta sejumlah pejabat lainnya.

 

Menurut Dicky, hal itu semakin diperparah dengan fakta bahwa saat ini NTT tengah berada di ambang krisis penularan Covid-19 akibat meluasnya penularan virus corona varian Delta.

"Sangat memprihatinkan dan tidak bisa dibenarkan," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Senin (30/8/2021).

Baca juga: Foto dan Video Pejabat di NTT Berpesta Tanpa Masker Viral, Ini Penjelasan Wagub

Klaim sudah vaksin dan tes PCR

Ketika diklarifikasi, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi membantah bahwa pihaknya menggelar pesta atau panggung hiburan.

Ia mengatakan, acara tersebut merupakan pengukuhan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) yang berlangsung pada Jumat (27/8/2021) di Pantai Otan, Desa Otan, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang. 

Menurut dia,  acara tersebut diselenggarakan di wilayah yang berstatus zona hijau. Selain itu, semua orang yang hadir juga sudah divaksin serta menjalani tes PCR.

Menurut Dicky, klaim bahwa orang-orang yang menghadiri acara tersebut sudah divaksin dan menjalani tes PCR tidak bisa dijadikan dasar untuk mengabaikan protokol kesehatan.

"Karena itu tidak dilakukan di negara-negara yang terkendali dan benar. Strategi risikonya benar, protokol kesehatannya ditaati," ujar Dicky.

Pelanggaran protokol kesehatan seperti yang terjadi di NTT itu tidak akan ditemui di negara-negara tetangga Indonesia, misalnya Singapura, Thailand, atau Vietnam.

NTT masih rawan Covid-19

Dicky mengingatkan, upaya edukasi perilaku masyarakat agar mau menaati protokol kesehatan harus dicontohkan oleh para pejabat publik.

"Bahwa kita nanti sudah divaksin lengkap, sudah tes negatif, itu tidak menjadi pembenaran kita itu bisa berkerumun. Tidak seperti itu," kata Dicky.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com