Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Lama Kemungkinan Pandemi Covid-19 Berubah Jadi Endemi?

Kompas.com - 22/08/2021, 18:00 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan keyakinannya bahwa pandemi Covid-19 di Indonesia akan berubah menjadi endemi tahun 2022 mendatang.

Status pandemi dan endemi ditetapkan berdasarkan sejauh mana suatu penyakit menyebar, bukan karena tingkat keparahan penyakitnya.

Melansir Health.com, pandemi adalah epidemi atau wabah yang telah menyebar di beberapa negara atau benua, serta menjangkiti banyak orang di berbagai wilayah.

Dengan kata lain, pandemi adalah epidemi yang lebih besar dan lebih luas.

Sedangkan endemi merupakan kehadiran konstan atau prevalensi suatu penyakit atau infeksi yang biasa terjadi dalam suatu wilayah geografis.

Berkaca dari sejarah lebih dari 100 tahun yang lalu, Flu Spanyol menginfeksi sepertiga populasi dunia. Ancaman flu mematikan ini berlalu hanya dalam waktu tiga tahun padahal kala itu perawatan medis modern belum ditemukan dan bahkan manusia belum memahami apa itu virus.

Lalu bagaimana pandemi berakhir? Benarkah Covid-19 akan segera menjadi endemi?

Baca juga: 5 Penyakit yang Awalnya Pandemi Kini Jadi Endemi

Belajar dari Flu babi: dari pandemi jadi flu musiman

Ketika flu babi menyerang pada April 2009, cukup berbeda dari jenis virus influenza sebelumnya untuk menyebar pada tingkat pandemi.

Sekitar 10 persen populasi dunia tertular virus tersebut. Kemudian, sekitar enam bulan setelah pandemi, vaksin tersedia.

Pada tahun berikutnya, flu babi telah menjadi virus flu musiman dan masih beredar di masyarakat. Tetapi penyebarannya tidak seperti pada saat berstatus pandemi. 

"Cukup banyak populasi yang memiliki kekebalan terhadap virus. Karena (saat itu) sudah ada vaksin atau memiliki kekebalan karena orang-orang sudah terkena virus," kata ahli virus Kirsty Short dari University of Queensland dilansir dari ABC News, Minggu (22/8/2021).

Baca juga: Penjelasan Satgas Soal Pandemi Covid-19 Bakal Jadi Endemi

Artinya, jika seseorang terinfeksi, mereka cenderung tidak menularkan dan cenderung tidak parah.

Namun Short mengingatkan, virusnya tidak hilang. Sehingga pada tahun berikutnya, yakni 2010, virus itu masih ada.

Hanya saja, kekebalan yang sudah ada sebelumnya cukup untuk menangkal virus asalnya pada 2009 sehingga itu bukan pandemi.

 

Kapan Covid-19 menjadi endemi?

Lalu kira-kira kapan Covid-19 menjadi endemi dalam waktu dekat?

Menurut epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, Covid-19 belum menjadi endemi dalam waktu dekat.

Alasannya, status pandemi Covid-19 baru akan dicabut oleh WHO tahun 2022. Itu pun baru kemungkinan.

"Pandemi ini bahkan baru berakhir paling cepat pertengahan tahun depan (2022) atau akhir tahun depan status pandeminya. Tapi, setelah itu dia akan jadi epidemi dulu, karena ada beberapa negara yang masih mengalami masa krisis," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Rabu (18/8/2021).

Covid-19 menjadi endemi, kata Dicky, diprediksi baru akan terjadi sekitar beberapa tahun mendatang setelah epidemi terjadi.

"Jadi endeminya belum tahu apakah 2023, 2024, atau 2025. Nanti kita lihat perkembangannya ketika epidemi itu sudah mulai terjadi," katanya.

Baca juga: Epidemiolog Sebut Covid-19 Belum Menjadi Penyakit Endemi dalam Waktu Dekat

Dicky mengatakan sangat sulit mencegah agar Covid-19 tidak menjadi endemi. "Lima sampai 10 tahun sulit," tuturnya.

Yang bisa dilakukan saat ini, kata dia, adalah mencegah terjadinya infeksi atau kematian yang disebabkan oleh Covid-19.

Yakni dengan 3T yaitu testing, tracing, dan treatment dan 5M yaitu memakai masker, menghindari kerumunan, mencuci tangan, menjaga jarak, dan membatasi mobilitas serta vaksinasi Covid-19.

Sumber: ABC News, Kompas.com (Penulis : Wahyuni Sahara)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

Tren
Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Tren
Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Tren
Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Tren
Kata BWF soal Keputusan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis

Kata BWF soal Keputusan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis

Tren
Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com