Salah satu kelebihan pemeriksaan rapid test adalah tes ini cepat dan mudah untuk dilakukan.
Kekurangannya, hasil dari tes ini tidak bisa digunakan untuk mendiagnosis Covid-19. Pasien yang positif rapid test harus melalui pemeriksaan lanjutan yaitu swab.
Sementara itu pasien yang negatif, idealnya mengulang rapid test 7-10 hari kemudian. Jika tidak memungkinkan untuk mengulang, maka harus tetap isolasi di rumah selama 14 hari.
Hal ini disebabkan IgG dan IgM, yaitu antibodi yang diperiksa melalui rapid tes, tidak langsung terbentuk begitu seseorang terinfeksi.
Baca juga: Tanda Kapan Pasien Isoman Covid-19 Perlu Segera Dibawa ke Rumah Sakit
Dibutuhkan waktu kurang lebih 7 hari hingga antibodi tersebut terbentuk. Jadi, semisal seseorang menjalani pemeriksaan rapid tes hari ini padahal baru terpapar virus corona kemarin, maka kemungkinan besar, hasilnya akan negatif.
Inilah yang dinamakan dengan false negative atau negatif palsu. Begitupun saat hasil rapid test-nya positif, bisa saja ternyata false positive atau positif palsu.
Sebab, IgG dan IgM akan terbentuk setiap infeksi terjadi dan bukan hanya akibat infeksi Covid-19.
Jadi, jika rapid test menunjukkan hasil positif, kemungkinannya ada dua, yaitu benar terinfeksi Covid-19 atau terinfeksi virus lain, seperti demam berdarah.
Baca juga: Penyebab Banyaknya Kematian Pasien Isoman Menurut Satgas Covid-19