Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Nugroho
Pemimpin Redaksi Kompas.com

Wartawan Kompas. Pernah bertugas di Surabaya, Yogyakarta dan Istana Kepresidenan Jakarta dengan kegembiraan tetap sama: bersepeda. Menulis sejumlah buku tidak penting.

Tidak semua upaya baik lekas mewujud. Panjang umur upaya-upaya baik ~ @beginu

Kisah tentang Dua Teman, SBY dan Jason Ranti

Kompas.com - 10/08/2021, 09:23 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

HAI, apa kabarmu? Semoga kabarmu tetap baik meskipun aktivitas kita masih dibatasi karena pandemi.

Sampai kapan waktunya pembatasan ini diterapkan? Tidak ada waktu yang bisa ditetapkan dan dijadikan patokan meskipun tiap pembatasan ada periodenya.

Kita belajar, sejak awal pandemi, semua prediksi meleset. Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di semua belahan dunia.

Di awal pandemi di Indonesia, 2 Maret 2020, dalam situasi kalut dan takut, harapan ditiupkan. Vaksin yang ditemukan akan membawa perubahan dan dunia kembali normal. Faktanya tidak demikian.

Akhir tahun 2020, vaksin ditemukan. Negara yang punya akses mulai menyuntikkan. Pertama-tama untuk tenaga kesehatan.

Indonesia tidak ketinggalan. Memastikan vaksin aman, tidak hanya tenaga kesehatan mendapatkan suntikan. Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama di Indonesia yang mendapatkan suntikan.

Harapan membuncah, Rabu (13/1/2021) pagi, di halaman dalam Istana Kepresidenan Jakarta yang terletak di antara Istana Negara dan Istana Merdeka.

Setelah tenaga kesehatan dan mereka yang diprioritaskan mendapatkan vaksin, jumlah kasus positif Covid-19 melandai di angka sekitar 5.000. Sedikit melegakan. 

Namun, cerita berbeda saat Lebaran tiba pertengahan Mei 2021 disusul rangkaian liburan Juni-Juli dan merebaknya varian Delta di Indonesia setelah sebulan sebelumnya mengamuk di India. 

Angka sekitar 5.000 kasus terkonfirmasi positif harian tidak pernah terulang lagi. Jumlah kasus menghebat.

Angka pernah mencapai lebih dari 10 kali lipat yaitu 56.757 pada 15 Juli 2021. Puncak pandemi di Indonesia sejauh ini.

Puncak penularan ini disusul puncak kematian sekitar dua minggu kemudian. Angka kematian mencapai 2.069 jiwa pada 27 Juli 2021.

Setelah puncak-puncak itu, kita melihat ada tren penurunan meskipun angkanya masih mengkhawatirkan.

Karenanya, PPKM kembali diperpanjang sampai 16 Agustus 2021. Apakah setelahnya akan dicabut atau diperpanjang, kerja semua pihak termasuk disiplin kita dengan protokol kesehatan akan menentukan.

Masih tingginya kasus penularan yang berkontribusi pada tingginya angka kematian jadi pertimbangan perpanjangan.  

Senin (9/8/2021), mereka yang terkonfirmasi positif 20.709 pasien dengan jumlah kematian 1.475 pasien.

Perpanjangan PPKM dengan level per wilayah ini adalah kebijakan yang ditempuh pemerintah setelah mendapati lonjakan kasus dan menerapkan PPKM Darurat, 3-20 Juli 2021.

Periode 21-25 Juli 2021, pemerintah menerapkan PPKM Level 4 yang diperpanjang pada periode 26 Juli-2 Agustus 2021.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com