Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makanan Sejuta Umat, Ini Sejarah Mi Instan

Kompas.com - 08/08/2021, 18:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mi instan. Sebagian dari Anda mungkin penggemar makanan yang satu ini.

Atau, bagi sebagian lainnya, makanan ini jadi "penyelamat" kala uang saku menipis atau menjadi "pemadam kelaparan" saat malas membuat makanan lain.

Dengan harga yang terjangkau, mereka bisa menikmati sajian mi instan sesuai selera dan tentu saja mengenyangkan.

Bahkan, ada yang menyebut mi instan adalah makanan "sejuta umat".

Tapi, tahukah Anda bagaimana sejarah mi instan pertama kali dibuat? Simak kisahnya!

Baca juga: Air Rebusan Mi Instan, Sebaiknya Dibuang atau Dipakai?

Berawal di Jepang

Melansir instantnoodles.org, mi instan pertama kali dibuat pada 1958 di Jepang atau 10 tahun setelah kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II.

Adalah Momofuku Ando, pria yang menemukan mi instan.

Kala itu, ia membuatnya dengan cara mengeringkan mi kukus dan bumbu dalam minyak panas.

Ando juga berhasil membuat produksi massal mi instan dengan menetapkan seluruh proses metode industri.

Agar siap disantap, mi instan tersebut hanya perlu direbus di dalam air mendidih selama dua menit.

Tak heran, banyak orang menyebut mi instan sebagai "ramen ajaib" dan langsung menjadi populer kala itu.

Mi instan dengan bubuk penyedap rasa dalam kemasan terpisah diluncurkan sebagai tanggapan atas kualitas dan rasa yang lebih baik.

Sejak saat itu, semakin banyak varian rasa mi instan yang dipasarkan, dengan kualitas produk yang semakin meningkat.

Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Makan Mi Instan? Ini Penjelasan Ahli Gizi

Cup noodles

Ilustrasi mi instan dalam cup atau cup noodles. SHUTTERSTOCK/ITAKDALEE Ilustrasi mi instan dalam cup atau cup noodles.
Dalam perkembangannya, tercipta sebuah produk mi instan baru bernama "Cup Noodles" pada 1971.

Keistimewaan produk ini adalah mi yang ditempatkan dalam wadah styrofoam bowl bersama dengan bumbu kering beku seperti udang, telur, dan sayuran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com