Adapun kopi mengandung lebih banyak polifenol, khususnya asam klorogenat, yang sebenarnya merupakan konstituen yang relatif unik dari kopi.
Sementara itu, mengonsumsi setidaknya dua pertiga porsi sayuran matang atau mentah setiap hari (tidak termasuk kentang), turut dikaitkan dengan penurunan risiko infeksi corona.
Namun, memakan daging olahan dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi, dan tidak berlaku bagi daging merah. Daging olahan dapat meningkatkan kerentanan terhadap virus corona.
Cornelis menambahkan, mengonsumsi banyak sayuran nampaknya turut menurunkan risiko terinfeksi kaitannya dengan kekebalan.
Baca juga: Studi: Tidur Berkualitas Mampu Tingkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Kendati begitu, belum diketahui pasti mengapa faktor-faktor makanan ini berbeda terhadap perlindungan Covid-19 dan perlu digarisbawahi bahwa penelitian ini tidak dapat membuktikan hubungan sebab-akibat secara langsung.
“Beberapa temuan ini hanya merupakan indikator kebiasaan makan yang baik. Saya pikir itu hanya berbicara tentang pentingnya nutrisi yang baik, tidak hanya untuk Covid-19 tapi untuk kesehatan secara keseluruhan,” papar Cornelis.
Meski begitu, ditegaskan bahwa kopi dan sayuran bukanlah pengganti vaksin dan tindakan pencegahan lain yang direkomendasikan dalam memerangi pandemi.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan setiap orang berusia 12 tahun ke atas harus mendapatkan vaksin.
Direktur program untuk program residensi pengobatan pencegahan di Universitas Loma Linda di California Dr Karen Studer mengatakan, makanan utuh yang sebagian besar buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian akan melindungi tubuh dari banyak penyakit, dan kemungkinan juga untuk Covid-19.
Studer mengungkapkan, studi lain juga menemukan manfaat kopi, termasuk meningkatkan umur panjang.
Kendati begitu, perubahan gaya hidup juga dapat berdampak besar pada kesehatan, seperti berhenti merokok, alkohol, atau minuman manis.