Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Informasi Keliru Tentang Vaksin Covid-19

Kompas.com - 25/07/2021, 09:32 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Sudah banyak ilmuwan yang mengatakan bahwa vaksinasi adalah upaya paling efektif untuk menghentikan krisis akibat pandemi Covid-19.

Akan tetapi, sejak awal vaksin Covid-19 dari perusahaan farmasi di berbagai negara dipromosikan, muncul informasi-informasi keliru dan menyesatkan yang menghambat proses vaksinasi.

Hal itu terjadi juga di Indonesia, bahkan banyak penduduk Tanah Air yang percaya terhadap informasi keliru soal vaksin dan akhirnya menolak vaksinasi.

Selain beberapa masalah lainnya, informasi keliru soal vaksin Covid-19 terbukti menjadi penghambat proses vaksinasi nasional yang sampai saat ini masih jauh dari target ideal.

Lalu, apa saja informasi keliru soal vaksin Covid-19?

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Rabu (21/7/2021), berikut ini 8 informasi keliru tentang vaksin Covid-19 yang perlu diwaspadai masyarakat Indonesia.

Baca juga: Hal yang Perlu Diketahui Sebelum, Saat, dan Setelah Disuntik Vaksin Covid-19

1. Vaksin tak perlu diberikan bagi orang yang pernah terinfeksi Covid-19

Faktanya, orang yang pernah terinfeksi tetap harus mendapatkan vaksin Covid-19, sebab sampai sekarang, belum ada yang bisa memastikan berapa lama seseorang dapat terlindungi setelah sembuh dari paparan virus Corona.

Durasi kekebalan alami atau kekebalan yang didapat setelah sembuh dari infeksi tidak sama pada setiap orang, namun beberapa bukti mengatakan, kondisi itu tidak akan bertahan lama.

2. Sebabkan kemandulan pada perempuan

Menanggapi informasi ini, para ilmuwan mengatakan, urutan asam amino (dibagi antara protein spike dan protein plasenta) tidak dapat mempengaruhi kesuburan.

Oleh sebab itu, informasi yang menyebut vaksin Covid-19 dapat menyebabkan kemandulan pada perempuan adalah keliru atau tidak benar.

3. Vaksin membuat orang positif Covid-19

Tujuan pembuatan vaksin adalah membangun antibodi terhadap virus Corona, sehingga saat individu terpapar Covid-19, gejala yang muncul tidak akan berat.

Baca juga: Melihat Jenis dan Dosis Penyuntikan Vaksin Covid-19

Hal itu menunjukkan, informasi yang menyebut vaksin justru akan membuat penerimanya terinfeksi Covid-19 adalah keliru.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

Tren
Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com