Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Corona 14 Juli: Tambahan Kasus Harian Covid-19 di Indonesia Tertinggi di Dunia | 5 Negara dengan Kasus Tertinggi

Kompas.com - 14/07/2021, 07:50 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Vietnam

Vietnam akan menawarkan vaksin virus corona yang dikembangkan bersama oleh Pfizer dan BioNTech sebagai opsi dosis kedua untuk orang yang pertama kali diinokulasi dengan vaksin AstraZeneca.

Kampanye inokulasi massal Vietnam masih dalam tahap awal, dengan kurang dari 300.000 orang telah divaksin penuh sejauh ini.

Negara itu telah menggunakan vaksin vektor virus AstraZeneca dan minggu lalu menerima pengiriman 97.000 dosis suntikan mRNA Pfizer-BioNTech.

"Vaksin Pfizer akan diprioritaskan untuk orang yang diberi suntikan pertama AstraZeneca 8-12 minggu sebelumnya," kata pemerintah Vietnam dikutip dari Reuters, Selasa (13/7/2021).

Beberapa negara, termasuk Kanada, Spanyol, dan Korea Selatan, telah menyetujui pencampuran dosis tersebut terutama karena kekhawatiran tentang pembekuan darah yang jarang dan berpotensi fatal terkait dengan vaksin AstraZeneca.

Sebuah penelitian di Spanyol menemukan bahwa kombinasi Pfizer-AstraZeneca sangat aman dan efektif, menurut hasil awal.

Baca juga: Beda Varian Delta dengan Delta Plus, Ini Penjelasan WHO

WHO

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan agar individu tidak mencampur dan mencocokkan vaksin Covid-19 dari berbagai produsen.

Dilansir dari Reuters, Selasa (13/7/2021), WHO menyebutnya sebagai "tren berbahaya" karena diperlukan lebih banyak data tentang dampak kesehatan.

"Ada sedikit tren berbahaya di sini. Ini akan menjadi situasi kacau di negara-negara jika warga mulai memutuskan kapan dan siapa yang akan mengambil dosis kedua, ketiga dan keempat," kata kepala ilmuwan WHO Soumya Swaminathan.

Baca juga: Panduan Melakukan Proning untuk Tingkatkan Saturasi Oksigen Pasien Covid-19

Swaminathan menyebut pencampuran vaksin "tidak berbasis data", tetapi kemudian mengklarifikasi pernyataannya melalui sebuah twit.

"Individu tidak boleh memutuskan sendiri, lembaga kesehatan masyarakat dapat, berdasarkan data yang tersedia," katanya dalam twit.

"Data dari studi campuran dan kecocokan vaksin yang berbeda sedang ditunggu-imunogenisitas dan keamanan keduanya perlu dievaluasi," imbuhnya.

Baca juga: Beda Varian Delta dengan SARS-CoV-2

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Panduan Lengkap Donor Plasma Konvalesen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com