Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Rabies, Gejala Terinfeksi Rabies, dan Penanganannya

Kompas.com - 17/06/2021, 09:36 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Virus rabies bisa memengaruhi tubuh dengan salah satu dari dua cara yakkni:

  • Memasuki sistem saraf perifer (PNS) secara langsung dan bermigrasi ke otak
  • Bereplikasi dalam jaringan otot di mana ia aman dari sistem kekebalan inang. Di sini ia kemudian memasuki sistem saraf melalui sambungan neuro muscular.

Saat virus berada dalam sistem saraf, akan menyebabkan peradangan akut pada otak, koma, dan kematian.

Ada dua jenis rabies, yaitu:

  • Rabies ganas atau ensefalitis: terjadi pada 80 persen kasus pada manusia, di mana seseorang akan lebih mungkin mengalami hiperaktif dan hidrofobia
  • Rabies paralitik: dengan gejala dominan berupa kelumpuhan.

Gejala rabies

Rabies bisa berkembang dalam lima tahap yakni inkubasi, prodromal, periode neurologis akut, koma, dan kematian.

Masa inkubasi pada setiap orang yang terinfeksi berbeda-beda.

Rabies dapat bertahan dari 3-12 minggu, tetapi juga bisa hanya 5 hari atau bahkan lebih dari dua tahun.

Semakin dekat gigitan ke otak, semakin cepat efek akan muncul.

Saat gejala rabies muncul bisa berakibat fatal. Oleh karena itu, siapa pun yang mungkin telah terpapar virus harus secepatnya mencari bantuan medis tanpa menunggu gejala.

Gejala awal yang muncul awalnya seperti flu yakni:

  • Demam 38 derajat celcius lebih
  • Sakit kepala
  • Kegelisahan
  • Merasa tidak sehat secara umum
  • Sakit tenggorokan dan batuk
  • Mual dan muntah
  • Ketidaknyamanan yang muncul di lokasi gigitan.

Gejala ini bisa berlangsung dari 2 hingga 10 hari dan memburuk seiring waktu.

Baca juga: Jakarta Timur Gelar Vaksinasi Rabies Gratis untuk Hewan Peliharaan

Selanjutnya, gejala neurologis yang kemudian muncul yakni:

  • Kebingungan dan agresi
  • Kelumpuhan parsial, otot berkedut sendiri, dan otot leher kaku
  • Kejang
  • Hiperventilasi dan sulit bernapas
  • Hipersalivasi atau memproduksi banyak air liur dan mungkin mulut berbusa
  • Takut air atau hidrofobia akibat sulit menelan
  • Halusinasi, mimpi buruk dan insomnia
  • Priapisme atau ereksi permanen pada pria
  • Fotofobia atau takut cahaya.

Pada saat fase munculnya gejala nerulogis ini pernapasan menjadi cepat dan tidak konsisten

Tahapan selanjutnya adalah koma dan kemudian kematian dalam hitungan jam dapat terjadi dan pada kondisi ini jarang seseorang dapat sembuh.

Diagnosis dan penanganan

Saat seseorang mendapatkan gigitan hewan tak ada cara untuk mengetahui dengan pasti apakah hewan itu rabies atau telah menularkan infeksi rabies.

Melakukan tes laboratorium mungkin akan menunjukkan antibodi. Namun, hal itu tak akan muncul sampai penyakit berkembang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

Tren
5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

Tren
Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Tren
Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Tren
Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com