Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Gempa Maluku Tengah: Lokasi hingga Adanya Tsunami Kecil

Kompas.com - 17/06/2021, 07:32 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa bermagnitudo 6,1 yang kemudian dimutakhirkan menjadi 6,0 magnitudo mengguncang wilayah Maluku Tengah pada Rabu (16/6/2021).

Gempa tektonik ini mempunyai episenter di laut pada jarak 69 km arah Tenggara Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku dengan kedalaman 19 km.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bambang Setiyo Prayitno menjelaskan, berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan sesar turun (normal fault)," kata Bambang melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (17/6/2021).

Baca juga: 2 Menit Setelah Gempa di Maluku Tengah Muncul Tsunami, Ini Penyebabnya

Bambang mengatakan, guncangan terasa di Tehoru, Masohi, Bula, Kairatu, Saparua, Wahai III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu), Pulau Ambon II-III MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Selain itu, gempa menyebabkan kerusakan di beberapa rumah tinggal dan salah satu pagar gereja di Desa Sounulu, Kecamatan Tehoru.

Tsunami kecil

Secara terpisah, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono menyampaikan sejumlah fakta mengenai gempa yang mengguncang Maluku Tengah ini.

Daryono mengatakan, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal yang dipicu aktivitas sesar aktif yang diduga berasosiasi dengan Zona Sesar Kawa.

Menurut dia, hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Baca juga: 55 Rumah Warga di Maluku Tengah Rusak akibat Gempa

Namun, berdasarkan hasil observasi tinggi muka air laut menunjukkan ada kenaikan dan terjadi tsunami kecil yang diduga kuat berkaitan longsoran bawah laut yang dipicu gempa.

"Sehingga dapat kita saksikan beberapa rekaman adanya tsunami kecil yang melanda pantai," ujar Daryono.

Kejadian tsunami kecil ini, lanjut dia, terekam di Stasiun Tide Gauge Tehoru yang diperasikan oleh BIG dengan ketinggian maksimum sekitar 50 cm.

Tsunami kecil terjadi pukul 11.47 WIB atau 4 menit setelah gempa terjadi.

"Kejadian tsunami kecil juga terekam di Stasiun Tide Gauge Banda (BIG) dengan ketinggian maksimum 7 cm pada pukul 12.02 WIB (19 menit setelah gempa)," kata Daryono.

Hingga Rabu (16/5/2021) pukul 16.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadinya 16 gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo berkisar antara 1,9-3,7.

Baca juga: Maluku Tengah Dilanda Tsunami Usai Gempa M 6,1, BMKG: Cepat Sekali, Ketinggiannya 0,5 Meter

Daryono menyampaikan, wilayah selatan Seram merupakan kawasan rawan gempa dan tsunami.

Sebelumnya, di wilayah ini pernah mengalami gempa dan tsunami destruktif, seperti:

  1. Gempa dan tsunami Ambon-Seram pada 1674 yang menyebabkan 2.243 orang meninggal
  2. Gempa dan tsunami Elpaputih pada 1899 yang menyebabkan 4.000 orang meninggal
  3. Gempa dan tsunami merusak di Ambon pada 1950
  4. Gempa Ambon pada 2019 yang memyebabkan 31 orang meninggal

Sementara itu, di Indonesia sudah beberapa kali terjadi tsunami yang dipicu longsoran, di antaranya:

  • Tsunami Selat Sunda 1883
  • Tsunami Elpaputih 1899
  • Tsunami Lembata 1979
  • Tsunami Flores 1992
  • Tsunami Palu 2018
  • Tsunami Selat Sunda 2018.

Baca juga: 2 Rumah Ibadah dan Sebuah Sekolah Rusak akibat Gempa di Maluku Tengah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com