KOMPAS.com - Salah satu area tangki atau bundwall di Kilang Pertamina Cilacap, Jawa Tengah terbakar pada Jumat (11/6/2021) malam.
Area Manager Communication, Relations, & CSR RU IV Cilacap Hatim Ilwam mengatakan, penyebab pasti kebakaran masih belum diketahui.
"Kebakaran terjadi di salah satu area tangki penyimpanan yang lokasinya berada di dalam kompleks kilang, bukan kilang atau pabrik pengolahannya. Penyebab kebakaran belum diketahui," kata Hatim dikutip dari laman Pertamina, Sabtu (12/6/2021).
Hatim mengungkapkan, tangki yang terbakar berisi benzene.
Tangki yang terbakar itu berisi 1/3 kapasitas saja, yakni sebanyak 1.100 barel Benzene dari kapasitas semestinya yang dapat menampung hingga 3.000 barel.
Baca juga: Viral, Video Kebakaran Kilang Pertamina Cilacap, Ini Fakta-faktanya...
Dilansir dari Britannica, benzene adalah cairan tidak berwarna dengan bau khas yang sering digunakan dalam produksi polistirena.
Bahan ini sangat beracun dan dikenal sebagai karsinogen. Paparannya dapat menyebabkan leukimia.
Benzene pertama kali ditemukan oleh ilmuwan Inggris Michael Faraday pada 1825 silam.
Kemudian, pada 1834, kimiawan Jerman Eilhardt Mitscherlich memanaskan asam benzoat dengan kapur dan menghasilkan benzene.
Baca juga: Update Kebakaran Kilang Minyak Pertamina Cilacap: Pendinginan Masih Dilakukan
Sementara itu, menurut Centers for Disease Control and Prevention, benzene adalah bahan kimia yang tidak berwarna, memiliki bau lembut dan sangat mudah terbakar.
Benzene dapat menguap ke udara dengan sangat cepat, uapnya pun lebih berat daripada udara.
Beberapa industri menggunakan benzene untuk membuat bahan kimia lain yang digunakan untuk membuat plastik, resin, nilon, dan serat sintetis.
Benzene juga digunakan untuk membuat beberapa jenis pelumas, karet, pewarna, deterjen, obat-obatan, dan pestisida.
Selain memiliki banyak kegunaan, benzena juga memiliki dampak negatif terhadap kesehatan.
Baca juga: Pasok 60 Persen BBM di Jawa, Ini Profil Kilang Pertamina di Cilacap
Orang yang menghirup benzene tingkat tinggi dapat mengalami tanda dan gejala selama beberapa menit hingga jam. Berikut gejalanya:
Makanan atau minuman yang mengandung benzene tingkat tinggi dapat menyebabkan gejala berikut dalam beberapa menit hingga jam:
Jika seseorang muntah karena menelan makanan atau minuman yang mengandung benzena, muntahan tersebut dapat terhisap ke dalam paru-paru dan menyebabkan gangguan pernapasan dan batuk.
Paparan langsung pada mata, kulit, atau paru-paru terhadap benzena dapat menyebabkan cedera jaringan dan iritasi.
Meski demikian, kemunculan tanda atau gejala ini tidak selalu berarti bahwa seseorang telah terpapar benzene.
Baca juga: Terkait Kebakaran di Kilang Cilacap, Pertamina Pastikan Pasokan BBM dan LPG di Jateng dan DIY Aman
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.