Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Cara Sederhana Menangkal Gigitan Nyamuk

Kompas.com - 01/06/2021, 19:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

3. Perbanyak minum

Nyamuk tertarik oleh feromon yang keluar bersama keringat kita. Jadi agar nyamuk tak mendekat, perbanyak minum untuk mendinginkan tubuh sehingga keringat tak banyak menetes.

Hindari pula berada di area yang memiliki suhu terlalu panas.

4. Kenakan pakaian berwarna terang

Kenakan pakaian berwarna terang, terutama ketika tengah berada di luar ruangan atau outdoor.

Nyamuk mengandalkan indera penglihatannya ketika mencari makan. Warna gelap dan kuat seperti hitam, biru tua dan merah, adalah warna-warna yang menarik perhatiannya.

5. Atur pernapasan

Ilustrasi makanan pedasUnsplash/Miquel Andrade Ilustrasi makanan pedas
Hal berikutnya yang menarik perhatian nyamuk adalah karbondioksida. Mereka mengidentifikasi makanan dengan cara mencari sumber karbondioksida. Di mana ada karbondioksida, di situ ada makanan terhidang.

Jadi ketika tengah berada outdoor, hindari aktivitas yang bisa memicu detak jantung Anda menjadi lebih cepat, seperti berolahraga di malam hari atau mengudap sajian pedas.

Baca juga: 9 Tanda Anda Mungkin Perlu Berhenti Makan Makanan Pedas

6. Hindari wangi-wangian

Nyamuk mudah tertarik dengan aroma yang menyengat. Selain aroma feromon, nyamuk juga tertarik dengan wangi parfum, pelembut pakaian, atau bahan kosmetik yang berbau menyengat lainnya.

Jadi di malam hari, hendaknya hindari menyemprotkan parfum terlalu banyak di sekujur badan.

7. Singkirkan genangan air di sekitar rumah

Ini adalah cara dasar untuk menjauhkan nyamuk dari area rumah. Yaitu menyingkirkan genangan air, atau tandon-tandon air yang terbuka, di sekitar rumah.

Genangan air bisa menjadi tempat nyamuk berkembang biak.

Baca juga: Berbagai Ide Kreatif untuk Mengurangi Sampah Dapur

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com